PALU – Tanggal 2 Januari 2025 disebut-sebut menjadi waktu pelaksanaan launching program Makan Bergizi Gratis alias MBG yang digagas oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Launching program ini diperkirakan bakal menyasar ratusan titik se Indonesia.
Sejumlah daerah, termasuk di Kota Palu beberapa kali telah dilaksanakan simulasi MBG baik oleh instansi pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan. SD Inpres Petobo misalnya menjadi salah satu sekolah tempat pelaksanaan simulasi MBG oleh LSM.
Saat itu, Wakil Ketua MPR RI, Akbar Supratman yang memberikan secara simbolis paket MBG kepada para siswa. Dia didampingi Pjs Walikota, Muchsin Husain Pakaya dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Evi Oktavia.
Jika merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, badan inilah yang akan menyelenggarakan fungsi koordinasi, perumusan dan penetapan kebijakan teknis di bidang sistem dan tata kelola, penyediaan dan penyaluran, promosi dan kerja sama, serta pemantauan dan pemenuhan gizi nasional. Pendanaannya bersumber dari APBN dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sementara siswa di satuan pendidikan hanya menjadi salah satu dari empat sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas dan fungsi Badan Gizi Nasional. Mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus dan pendidikan pesantren.
Dikutip dari instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI program MBG ini diperkirakan bakal menelan anggaran Rp71 triliun. Setiap anak akan dibagikan 1 kali makan sehari. Siswa Paud – Kelas 2 SD akan dibagikan pada pukul 8 pagi. Siswa kelas 3 – 6 SD dibagikan pada pukul 9.30 pagi sementara siswa jenjang SMP hingga SMA diberikan pada pukul 12.00 siang.
Dikutip dari beberapa sumber, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyebut bakal membentuk satuan pelayanan gizi di wilayah yang akan mengurusi soal program MBG ini di daerah. Nantinya di setiap satuan pelayanan gizi tersebut bakal ditempatkan seorang ahli gizi yang akan menentukan menu di setiap porsinya. Sementara Badan Gizi Nasional akan menentukan standar komposisi gizi.
Satuan pelayanan gizi ini juga nantinya bakal mempekerjakan masyarakat lokal untuk memasak dalam program MBG. Pihak Badan Gizi Nasional juga tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan usaha catering lokal namun tetap berada di bawah naungan Badan Gizi Nasional untuk memastikan kualitas makanan.
Program ini secara massif bakal dilakukan pada Januari 2025 dan secara bertahap dimulai dari 932 titik di seantero Tanah Air. Untuk melihat besaran anggaran yang nantinya dikeluarkan untuk pengadaan MBG di satuan pendidikan lingkup Kota Palu, dapat dihitung melalui harga per porsi paket MBG dikalikan jumlah siswa di Kota Palu sendiri.
Baru-baru ini Presiden Prabowo telah menetapkan harga program MBG menjadi Rp 10 ribu per porsi dari sebelumnya Rp 15 ribu, pada Jumat (29/11/2024) belum lama ini.
Sementara berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) jumlah peserta didik pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 di Kota Palu sendiri dari jenjang TK/sederajat hingga SMA/sederajat mencapai 89.645 siswa.
Jika dikalkulasikan antara jumlah per porsi dan jumlah peserta didik, maka didapat angka Rp896.450.000 yang harus dikeluarkan pemerintah per hari untuk membiayai program MBG di Kota Palu. Namun angka ini belum termasuk jumlah siswa di satuan pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama. (ril)