PALU – Kepedulian terhadap pendidikan khususnya anak-anak yang menimba ilmu di Sekolah Luar Biasa (SLB),menjadi tanggungjawab semua pihak. Tidak hanya Dinas Pendidikan saja, namun juga instansi pemerintah maupun swasta.
Seperti yang ditunjukan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulteng, Agus Salim SH MH, yang datang jauhjauh turut meresmikan Kantin SLB Padamu Negeri, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, pekan kemarin (14/3). Agus Salim hadir di SLB Padamu Negeri, setelah menempuh perjalanan udara kurang lebih 4 jam, sudah termasuk trasit di
Makassar kemudian tiba di Luwuk menempuh perjalanan darat lagi selama 4 jam hingga tiba di SLB tersebut.
Kajati dalam sambutannya pada kegiatan peresmian Kantin SLB Padamu Negeri,
mengatakan, pasti menjadi pertanyaan orang banyak, apa hubungannya kejaksaan dengan dunia pendidikan, khususnya SLB, sampai mau jauh-jauh datang ikut meresmikan. Jawabannya, kata Agus Salim, karena pendidikan apalagi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, menjadi tanggungjawab bersama, termasuk kejaksaan.
“Saya dilaporkan sama bu Nani (Minarni
Nongtji, ada SLB di pelosok yang mau diresmikan kantinnya. Saya dengan niat ikhlas datang ke sini, meskipun dari Luwuk itu empat jam perjalanan, belum lagi tadi di jalan diguyur hujan deras, tapi itu tidak menyurutkan niat kami datang ke sini,” ungkap Kajati.
Lebih jauh dia menyampaikan, bahwa semua anak harus mendapatkan hak dan perhatian yang sama terkait pendidikan. Termasuk anak-anak berkebutuhan khusus di SLB. Olehnya, dia menekankan, bahwa setiap Pemerintah Daerah, jangan menomorduakan
perhatiannya kepada SLB di manapun itu.
“SLB ini di pelosok tapi kementerian saja mau bantu untuk pembangunan sekolahnya dan sekarang kantinnya. Sudah seharusnya pemerintah daerah juga ikut andil, jangan tidak diperhatikan (SLB). Tolong Kajari juga ini diperhatikan,” tegas Agus Salim, yang mengaku bahwa SLB Padamu Negeri, merupakan sekolah kedua yang didatanginya setelah SLB Adjerni Sunusi di Kota Palu.
Selain itu disampaikan Kajati, dirinya juga datang berkunjung ke SLB, guna
menindaklanjuti program Kajati sebelumnya, yakni Sampe Tuah, yang pernah meletakan batu pertama pembangunan SLB di Toili beberapa tahun silam.
Agus Salim dalam kesempatan itu, juga turut memberikan plakat kepada pihak sekolah, sebagai tanda bahwa dirinya pernah berkunjung ke SLB yang ada di pelosok ibu kota ini. Dalam kesempatan itu, Kajati turut memberikan bantuan berupa kursi roda, perangkat komputer
serta proyektor untuk digunakan SLB tersebut.
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Asisten I Setdaprov Sulteng, Moh Faizal
Mang mewakili Gubernur Sulawesi Tengah. Dalam sambutannya yang disampaikan Faizal, Gubernur menyampaikan, bahwa sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu penunjang penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Berangkat dari hal ini maka pada tahun anggaran 2022 yang lalu, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah menginisiasi pembangunan ruang kelas baru dan kantin
pada SLB padamu negeri sebagai komitmen memberikan fasilitas pendidikan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Banggai.
“Olehnya saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah provinsi sulawesi tengah, turut bersyukur dan mengapresiasi atas rampungnya pembangunan RKB dan Kantin SLB Padamu
Negeri Desa Sumber Mulya,” sebut Faizal.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak bupati dan jajaran pemerintah kabupaten banggai agar sama-sama bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sejalan dengan visi-misi gerak cepat Menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati Vidiana SKM MKes menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya atas kedatangan Kajati dan juga rombongan ke SLB Padamu Negeri. Meskipun berjarak
cukup jauh dari ibu kota, namun Kajati sudah mau meringankan kakinya datang
berkunjung dan turut meresmikan ruang kelas baru dan kantin di sekolah tersebut.
Lebih lanjut disampaikan Kepala Dinas, meskipun kantin merupakan bangunan kecil dalam satuan pendidikan, namun kantin
sekolah merupakan salah satu penunjang proses belajar mengajar. Kantin kata dia, menjadi rumah kedua para peserta didik, dalam hal penyajian makanan di
sekolah.
“Untuk itu sudah seharusnya makanan yang
disiapkan untuk peserta didik, makanan yang bergizi seimbang,” ungkapnya.
Yudiawati yang memang berlatar belakang ilmu gizi ini, menjelaskan, konsentrasi anak menerima pelajaran dipengaruhi apa yang dikonsumsi. Gizi seimbang sangat diperlukan bagi siswa didik, tidak terkecuali para siswa SLB.
“Harus seimbang, baik itu karbohidratnya, proteinnya, vitamin maupun mineral. Kalau anak-anak dikasihkan sarapan hanya nasi goreng, sudah pasti jelang siang ngantuk, karena yang ada cuma karbohidrat saja. Harus diimbangi dengan sayur maupun buah pula,” papar Kadis.
Dia juga mewanti-wanti, agar kantin di SLB tidak menjual makanan yang warnanya
cenderung mencolok. Sebab hal itu, bisa dipastikan mengandung zat pewarna tekstil yang cukup tinggi, yang Sangat tidak baik untuk kesehatan anak.
“Penjaga kantin juga harus mengedukasi
siswa, agar paham melihan nilai gizi, bila ada makanan kemasan yang dijual. Kalau yang tinggi hanya lemak jenuh, dan tidak ada vitamin, jangan dikonsumsi sering-sering,” tegasnya.
Penyakit degeneratif, kata Kadis, seperti jantung, diabetes dan darah tinggi, saat ini juga kerap dialami oleh
mereka yang masih muda. Hal ini karena disebabkan pola konsumsi makanan
seperti fast food maupun snack-snack yang tinggi garam, yang berlebihan.
“Untuk itu lah dari kantin ini kita jaga, anak-anak didik kita. Kantin saat ini bukan lagi seperti dulu, yang harus
tersembunyi di belakang sekolah, tapi seperti yang ada saat ini kantin sengaja dibangun di depan sekolah yang juga terlihat, sehingga bukan hanya anak didik yang bisa berbelanja tapi juga masyarakat umum,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus dan
Inovasi Pendidikan, Dr Minarni Nongtji MSi menjelaskan, bahwa SLB Padamu negeri, merupakan SLB kelima yang ada di Kabupaten Banggai. Ketika itu, dirinya baru menjabat kepala bidang di 2012 hanya terdapat 1 SLB yang ada di Luwuk, mengcover 23 Kecamatan di Kabupaten Banggai.
“Kini sudah ketambahan empat SLB, dan pembangunannya didampingi Tim Advice yang terdiri dari sejumlah aparat penegak hukum termasuk kejaksaan. Ini merupakan inovasi pendidikan kami, bagaimana membangun sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas,” kata Minarni.
Adapun bangunan kantin yang kali ini diresmikan, sebut Minarni, merupakan
bantuan dari Kementerian Pendidikan, yang memang dikhususkan untuk SLB. Lewat bidangnya pula, kantin yang dibangun ini akan diproyeksikan menjadi Kantin Sehat, melalui inovasi-inovasi yang akan diterapkan.
“Selain itu, nantinya kantin-kantin di SLB bisa mengelola keuangannya sendiri, dan keuntungannya bisa digunakan untuk misalnya makan minum anakanak di SLB yang memiliki asrama,” tuturnya.
Dahulu memang kata Minarni, sejumlah Pemerintah Daerah menanggung makan minum murid-murid SLB yang diasramakan. Namun setelah terbit peraturan tentang kewenangan SLB yang diambil alih Provinsi, sejumlah Pemda sudah takut un
tuk mengalokasikan anggaran makan minum bagi anak-anak SLB yang diasramakan.
“Padahal oleh BPKP disampaikan itu tidak
ada masalaha, silahkan dianggarkan, karena mereka yang bersekolah kan juga
warga dari pemkab/pemkot. Tinggal harus ada MoU terlebih dahulu, jangan sampai
karena aturan tersebut hak anak-anak kita terabaikan,” tandasnya. (agg)