PALU – Generasi muda merupakan salah satu agen perubahan yang diharapkan dapat membawa perubahan sebuah daerah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Para pemuda-pemudi dengan ide-ide cemerlang semakin bermunculan di hampir di setiap sektor penting pemerintahan. Hal ini menjadi perhatian tersendiri Ridha Saleh selaku Tenaga Ahli Gubernur, Bidang Kemasyarakatan, Kerjasama dan HAM, Provinsi Sulteng.
Tidak tanggung-tanggung, ka Edang (sapaan akrabnya) berencana akan mengumpulkan puluhan remaja dan pemuda terbaik Kota Palu, bukan untuk bersantai ria, melainkan untuk mendiskusikan arah pembangunan Kota Palu yang inklusif dan modern. “Ide mengumpulkan 50 remaja dan pemuda terbaik di Kota Palu ini untuk menggalang ide-ide segar, cemerlang, inovatif, dan empirik untuk perbaikan pembangunan Kota Palu yang inklusif dan modern kedepan,” sebut dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Kamis (27/4) sore kemarin.
Pelibatan secara langsung para remaja dan pemuda tersebut sambung dia, sebagai bentuk partisipasi original dari pengalaman, mimpi dan ide-ide segar para generasi penerus bangsa dalam pembangunan Kota Palu. Sebab, remaja dan pemuda adalah komponen utama yang secara strategis akan melanjutkan tonggak pembangunan di masa-masa yang akan datang.
Dari hasil survey yang dilakukan, total ada 14 isu regional Kota Palu yang akan dikuliti oleh para remaja dan pemuda tersebut. isu ini akan di grouping menjadi 4 topik penting, yaitu lingkungan hidup dan kebersihan, infrastruktur dan air bersih, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan lapangan kerja serta isu jasa dan pelayanan publik yang paripurna. Empat isu ini disebut masih meninggalkan sejumlah bercak persoalan sehingga perlu didiskusikan agar menelurkan sebuah sulosi penyelesaian.
“Selanjutnya mereka akan mengeksplorasi ide-ide yang lahir langsung oleh remaja dan pemuda tersebut. Adapun 4 isu strategis itu menjadi penting untuk dibahas, lantaran isu-isu ini masih menjadi persoalan di Kota Palu,” paparnya.
Proses ini ditargetkan berlangsung selama kurang lebih satu bulan termasuk didalamnya kegiatan workshop, eksplorasi lapangan dan konstruksi ide. “Sedangkan buah dari hasil pemikiran ke-50 remaja dan pemuda Kota Palu tersebut nantinya akan di publish serta menjadi bahan masukan bagi pemerintah Kota Palu,” pungkasnya. (*/ril)