PALU – Setelah sebelumnya sukses dengan ICIIS 2022, Pascasarjana UIN Datokarama Palu kembali melaksanakan International Conference On Islamic And Interdisciplinary Studies (ICIIS) 2023 dengan mengangkat tema “Determining New Landscape of Islammic and Research in the Digital Age”.
ICIIS 2023 ini menghadirkan pemateri diantaranya Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi M Pd, Direktur Pascasarjana UIN Datokarama Palu Prof H Nurdin S PD S Sos M Com Ph D, Prof Dr Phil Asta Widiyanto M Ag MA dari IAIN Salatiga dan Dr Fatahillah Syahrul dari Sultan Syarif Ali Islamic University Brunei Darussalam.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Datokarama Palu Prof Sagaf S Pettalongi, di Swissbell hotel, Selasa (22/8). Turut hadir dalam pembukaan itu Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Perencanaan UIN Palu Dr H Kamarudin M Ag dan Wakil Direktur Pascasarjana UIN Palu Dr Hj Adawiyah Pettalongi M Pd.
Ditemui usai membuka ICIIS 2023, Rektor UIN Palu Sagaf S Pettalongi mengatakan bahwa tujuan ICIIS ini selain untuk melakukan gerakan-gerakan internasionalisasi UIN Datokarama Palu melalui Pascasarjana, juga untuk sharing pengetahuan dan pengalaman tentang tema-tema keilmuan yang dianggap uptodate sesuai dengan perkembangan zaman, sedangkan tema kali ini berkaitan dengan teknologi dan informasi di era 4.0.
Kemudian seminar internasional ini kata Rektor, juga dijadikan sebagai wahana untuk memudahkan mahasiswa pascasarjana baik S2 maupun S3, agar supaya karya-karya mereka bisa dipublikasi melalui prosiding internasional.
“Karena salah satu syarat dari mahasiswa pasca itu lulus, harus ada tulisannya yang masuk di jurnal internasional. Dengan adanya seminar ini, melatih mereka untuk bagaimana sebenarnya membuat karya tulis yang kemudian bisa lolos di publikasi internasional, minimal itu melalui prosiding,” kata Rektor.
Selanjutnya kata Sagaf, ICIIS ini juga menjadi brand utama dari pascasarjana dan melalui ICIIS pascasarjana akan go internasional dengan konsep double degree, artinya akan ada lulusan pasca ini yang akan mendapatkan dua gelar nanti pastinya akan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi dari beberapa negara, maka lulusan akan mendapat gelar dalam negeri (Indonesia) dan juga gelar dari luar negeri.
“Kerjasama ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan misalnya kuliah satu semester di luar negeri, sehingga mahasiswa mendapat dua gelar,” tambah Rektor.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana UIN Datokarama Palu Prof H Nurdin menjelaskan bahwa di ICIIS kali ini ada 172 makalah yang masuk dan akan dipresentasikan masing-masing oleh pengirim, yang sebagian datang dari UIN Palu dan juga dari luar Sulawesi seperti dari Jawa.
“Yang tidak bisa hadir langsung di kegiatan ini bisa presentasinya lewat zoom. Dan nanti makalahnya diterbitkan secara online di dalam yang namanya prosiding atau kumpulan semua makalah dari para penulis yang merupakan hasil riset terbaru dalam bidang mereka masing-masing,” jelas Prof Nurdin.
Sedangkan dipilihnya tema di atas lanjut Prof Nurdin, karena ada kecenderungan sekarang terjadi pergeseran dalam pendidikan baik dalam hal pengajaran maupun belajar, dengan munculnya revolusi industri 4.0. Kata Prof Nurdin, jika dulu pendidikan itu diberikan dengan cara manual atau konvensional, sekarang itu pendidikan perlu dipikirkan kembali model pembelajarannya terutama dengan menggunakan teknologi informasi.
“Dan juga banyaknya permintaan dunia kerja sekarang bahwa alumni harus punya skill teknologi informasi, misalnya muncul perusahaan e-commerce, financial teknologi keuangan dan lain-lain terkait dengan teknologi, itu pendidikan islam perlu mengakomodir pasar tersebut, agar alumni bukan hanya pintar dalam agama, tapi juga dalam hal-hal dunia yang terkait dengan teknologi informasi,” tegasnya.
Maka harapannya dengan kegiatan ini, lahirnya budaya belajar baru yang membuat mahasiswa pasca tidak hanya sekadar jago di kampus, tetapi juga jago mempresentasikan makalah-makalah pada level internasional.
“ICIIS ini merupakan media awal latihan, sehingga nantinya diharapkan mereka pergi keluar untuk menyajikan makalah, apalagi mahasiswa pasca terutama doktor itu harus bisa meneliti dan juga mempublikasikan ide-ide mereka agar masyarakat mengetahui,” tutup Prof Nurdin.(acm)
