28 November 2024
24.4 C
Palu

Madrasah Digital MAN Insan Cendekia Kota Palu Akselerasi Pelayanan dan Upaya Penguatan Literasi Siswa Madrasah

Must read

Oleh : Hj. Riskayati Latief, M.Pd *)

SEMAKIN terbukanya akses teknologi sebagai dampak dari digitalisasi global, kehadiran Madrasah Digital berperan membuka sekat-sekat lembaga makin transparan. Bukan saja antar madrasah, tapi juga dengan lembaga dan instansi yang makin luas. Koneksi antar lembaga ini memperluas jaringan madrasah dengan stakeholders yang luas pula. Kesempatan belajar bagi siswa juga makin terbuka lebar.

Pernyataan ini dikemukakan oleh kepala Pusdiklat Kementerian Agama RI, Dr. Mastuki dalam forum diskusi bertajuk “Merajut Transformasi Pembelajaran untuk Anak-Anak Indonesia: Mendiskusikan Dampak Reformasi Pendidikan Indonesia dan Merayakan Kemitraan Inovasi” yang digelar di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Hadirnya madrasah yang bertransformasi menjadi madrasah digital memberikan implikasi pada persepsi masyarakat terhadap madrasah yang kini mulai bergeser. Dulu madrasah dengan segala atributnya dipandang sebagai The Second Choice oleh banyak orang tua dalam penentuan pemilihan sekolah bagi anak mereka. Dengan akselerasi, dan dukungan masyarakat luas yang begitu besar menempatkan madrasah sejajar dengan sekolah umum lainnya. Performa madrasah digital kini dipandang sebagai madrasah modern yang dapat merubah citra madrasah menjadi The Ferst Priorty dalam penentuan alternative sekolah yang diperhitungkan .

BENTUK PELAYANAN DIGITAL MADRASAH
Sebagai representasi madrasah unggulan yang memiliki tata kelolah pelayanan dan kualitas pembelajaran terstandarisasi, Man Insan Cendekia Kota Palu mengambil peran penting dalam tranformasi digital. Ini ditunjukkan dengan Lounching Madrasah Digital yang terlaksana di awal bulan januari 2024, dibuka langsung oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. H. Ulyas Thaha, M.Pd, didampingi oleh Kepala Madarasah selaku Inisiator sekaligus Penanggung Jawab Umum Program Digitalisasi Madrasah Man Insan Cendekia Kota Palu Hj. Mardiati Rosmah, S.Ag., M.Ag.

Performa digitalisasi di Man Insan Cendekia kota palu, terimplementasi melalui program PTSP, Pembelajaran berbasis digital, Perpustakaan digital dan Podcast.

Pertama, pola pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), tersinkronisasi dengan pelayanan WEB Madrasah, dengan menitik beratkan pada akses pelayanan Administrasi berupa surat mutasi,absensi pengawai, surat keterangan, KIP, layanan perizinan siswa, layanan penelitian, layanan tamu (baik perorangan maupun lembaga), yang secara technical dipermudah dengan mesin ATM (Anjungan Terpadu Madrasah). Diharapkan PTSP Man Insan Cendekia Kota Palu dapat memberikan pelayanan informasi dan tekhnis secara cepat dan terintegrasi baik di kalangan internal maupun masyarakat luar madrasah.

Kedua, terlaksananya Pembelajaran berbasis digital secara optimal di Man Insan Cendekia Kota Palu sangat ditentukan dengan peran guru di kelas dan tersedianya sarana yang memadai. Sarana digital display screen (terkoneksi internet) yang memuat banyak variasi media/fitur (animasi, video dll), dapat diakes secara direct dihampir semua kelas serta peran dan penguasaan IT dari para guru merupakan daya dukung terjadinya akselerasi digital classroom.

Ketiga, perpustakaan sebagai sumber belajar yang strategis memberi kostribusi signifikan dalam mendukung digitalisasi dalam pembelajaran. Program akselerasi perpustakaan Man Insan Cendekia Kota Palu termuat dalam tiga aplikasi, yaitu: Kubuku.id,App.edoo.id dan perpus.manickotapalu.sch.id. Aplikasi ini dapat maksimal dimanfaatkan oleh para siswa untuk mengakses dan menyerap berbagai informasi.

Literasi informasi diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta memotivasi mereka untuk belajar. Keterampilan eksplorasi informasi adalah daya dukung dan dapat menjadi semacam alat untuk pembelajaran yang lebih konsisten dan efisien.

Keempat, Podcast MAN Insan Cendekia Kota Palu hadir sebagai wahana dan media yang strategis dalam menyalurkan talent/passion siswa pada dunia jurnalistik. Ketertarikan menulis dan keterampilan membuat content video/animasi serta penggunaan podcast dalam e-learning pada penguasaan bahasa asing (Inggris, Arab, dan Jepang), menunjukkan bahwa peran podcast sebagai media dan alat bantu dalam pembelajaran menjadi penting fungsinya,dan penggunaan media audio dalam pembelajaran yang dikemas dalam format yang lebih menarik dan banyak diminati siswa.

Aktivitas mendengarkan podcast, telah menjadi salah satu metode belajar yang dinilai cukup baik dalam pembelajaran berbasis online. Konten podcast sendiri pada dasarnya dapat diakses di mana pun termasuk di rumah sehingga cocok sebagai alternatif dalam memberikan pelajaran dengan system jarak jauh.

Pollock et al.(2020) menyampaikan bahwa setidaknya terdapat lima poin mengapa podcast memiliki peran yang penting dalam media pembelajaran, yaitu bersifat efisien dan portable di mana penggunanya dapat mengunduh dan mendengarkannya di mana saja, sifatnya tidak hanya edukasi namun bisa menjadi entertainment, kontennya dapat diperbarui secara cepat dibandingkan publikasi akademis, podcast bersifat dapat diakses secara mudah karena mampu memberikan konten dengan harga yang murah, podcast dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan pihak-pihak tertentu. Adapun untuk mengakses podcast tidak diperlukan pengetahuan teknis secara mendalam sehingga siapa pun dapat mengaksesnya secara mudah.

PENGUATAN LITERASI SISWA MELALUI PLATFORM DIGITAL
Peran guru dalam mewujudkan literasi informasi sangat penting karena kita harus mampu menyampaikan konsep literasi informasi kepada siswa kita. Guru juga harus siap mengajar siswanya bagaimana memiliki rasa ingin tahu, pencipta, dan pengguna informasi yang baik. Oleh karena itu, guru harus dapat membimbing siswa ketika mereka belajar bagaimana menggunakan sumber sumber yang ada untuk menemukan informasi dan menentukan validitas dari banyak informasi dalam proses pemecahan masalah.(Rodiyah, 2021).

Perkembangan informasi saat ini menyebabkan booming informasi yang tak terhindarkan. Menjadi sangat rasional mengingat semakin banyaknya informasi yang tersedia bagi siswa, baik tertulis, rekaman, maupun digital. Akibatnya, siswa bisa tumbuh dan terjebak dalam jutaan informasi yang semakin kompleks. Untuk mencegah hal tersebut, setiap siswa perlu dapat menemukan, menggunakan, mengevaluasi dan mengembangkan pengetahuan baru secara efektif dan efisien. Diyakini dengan literasi informasi dapat menggunakan informasi cetak dan elektronik untuk menjelajahi lautan informasi yang luas dan semakin meningkat dalam ukuran dan kompleksitasnya.

Pentingnya Penguatan Literasi Digital
Praktisi pendidikan baik guru maupun fasilitator perlu bijak dalam penggunaan platform digital. Mereka harus memiliki pola pikir berkembang, kemampuan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan platform digital supaya dapat mengimbangi para siswa yang notabene lebih berani mencoba hal-hal baru dan lebih cepat memahami kecanggihan teknologi.

Tenaga pendidik harus belajar cara menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis digital semisal canva, Quiziz, google meet, kahoot dan video/animasi pembelajaran yang tetap menarik bagi para siswa. Mereka juga harus bijak memilih dan memilah sumber pendukung yang akan ditampilkan dalam video pembelajaran yang berupa video YouTube, sehingga sumber yang digunakan sesuai dengan usia dan kesiapan mental peserta didik.

Manfaat penguatan literasi digital, antara lain, pertama, mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan. Dua, membuat proses pembelajaran yang menyenangkan melalui pembelajaran interaktif. Berbagai platform digital yang tersedia telah menambah warna pada dunia pendidikan, dimana semakin banyak tersedia konten-konten edukasi, gim edukasi, serta simulasi virtual yang membuat pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan lebih mudah dipahami.

Tiga, media belajar yang dapat mengakomodasi keunikan cara belajar siswa. Melalui ketersediaan media edukasi online yang beragam, siswa dapat memilih metode yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

Empat, mempersiapkan guru dan siswa untuk berkarya di era digital. Melalui berbagai platform digital siswa juga mendapatkan nilai tambah karena banyaknya ide dan inspirasi yang didapat dari platform digital yang ada.

Tantangan Yang Dihadapi Madarasah di Era Literasi Digital
Dengan begitu maraknya platform digital yang tersedia tentunya tidak terlepas dari berbagai tantangan, antara lain, satu, ketersediaan jaringan internet dan alat elektronik. Masih banyak madarasah yang tidak dapat menikmati fasilitas platform digital karena ketidaktersediaan jaringan internet yang tidak memadai, serta alat elektronik yang tidak dimiliki oleh banyak kalangan warga madrasah karena harganya tidak terjangkau.

Dua, pemahaman akan keamanan di dunia digital. Kurangnya pemahaman akan keamanan berselancar di platform digital dan batasan-batasan yang harus diperhatikan membuat banyak pihak menjadi korban ‘cyber crime’. Hal ini dapat membuat pengguna terjerumus dalam hal-hal negatif.

Tiga, pemakaian gawai berlebihan. Kurangnya kontrol orang tua terhadap pemakaian gawai oleh putra-putri mereka sehingga banyak anak mengakses konten-konten yang kurang sesuai dengan usia dan kesiapan mental mereka serta banyak anak yang kecanduan gim. Hal ini tentu dapat barakibat negatif terhadap kesehatan fisik dan mengurangi waktu anak untuk bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungan sekitar mereka.

Sebagai Madarasah Digital MAN Insan Cendekia Kota Palu diharapkan mampu berkontribusi dan berinovasi dalam pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan madrasah khususnya penguatan literasi berbasis digital yang dapat dirasakan oleh siswa madrasah dan masyarakat luas. Semoga.

*) Penulis adalah guru Biologi di MAN Insan Cendekia Kota Palu.

 

 

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!