SULTENG – Keterlibatan calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido dalam kancah politik Sulawesi Tengah bersama calon Gubernur Anwar Hafid terus mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, terutama kalangan perempuan. Tokoh perempuan Parigi Moutong, Eriyanti, menyampaikan rasa bangganya melihat adanya perwakilan perempuan di pemerintahan, khususnya dalam pasangan Anwar-Reny.
Karena menurut Eriyanti, kehadiran perempuan di kancah politik provinsi memudahkan rakyat untuk menyampaikan keluh kesah. Bukan tanpa alasan, karena perempuan sejatinya memiliki sifat penyayang, seperti ibu kepada anak-anaknya.
“Karena itu jadi memudahkan kami untuk menyampaikan keluh kesah, karena sama-sama perempuan,” ucap Eriyanti, Minggu (15/9/2024).
Menurutnya, kehadiran Reny Lamadjido dalam pemerintahan sangat penting bagi kaum perempuan. Hal ini memberikan ruang yang lebih luas bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi dan keluh kesah dengan lebih mudah, karena merasa lebih nyaman berbicara dengan sesama perempuan yang memahami situasi dan kebutuhan mereka.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Eriyanti melihat ada perempuan yang mewakili suara di pemerintah. Karena belum ada dalam sejarah Sulawesi Tengah, ada perempuan menjadi seorang pemimpin.
“Kami tentu bangga melihat ada perwakilan perempuan di pemerintahan,” tegas Eriyanti.
Kombinasi Anwar Hafid dan Reny Lamadjido adalah pasangan yang serasi dan saling melengkapi, tidak hanya dari segi pengalaman dan kompetensi, tetapi juga dalam mewakili kepentingan semua lapisan masyarakat, termasuk kaum perempuan di Sulawesi Tengah. Reny Lamadjido, sebagai perempuan dengan latar belakang medis, memiliki kapasitas untuk memperjuangkan isu-isu yang erat kaitannya dengan kesejahteraan perempuan dan anak-anak.
Latar belakang yang dimiliki oleh Reny Lamadjido sesuai dengan rancangan program unggulan duet BERANI (Bersama Anwar-Reny). Program itu yakni Berani Sehat, Berani Sehat menawarkan layanan kesehatan gratis dengan hanya dengan bermodal KTP.
Melalui program ini juga, Anwar-Reny akan melakukan pembangunan rumah sakit berstandar internasional di Kota Palu, dengan maksud agar warga Sulteng tidak lagi kesusahan dirujuk hingga keluar daerah. Sebelumnya, Reny Lamadjido akan terlebih dahulu melakukan penguatan pada RS Undata, guna menunjang pelayanan kesehatan sebelum RS internasional berdiri.(*)
