POSO-Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Poso Verna GM Inkiriwang-Suharto Kandar tak mau ambil pusing terkait kampanye hitam yang belakangan ini intens dan masif menyerang mereka dalam gelaran Pilkada 2024. Paslon yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar ini tetap merespons gerakan para penyenyirnya itu dengan santai.
“Menanggapi berbagai macam isu, black campaign atau fitnah yang dilancarkan kepada pasangan Verna-Suharto, kami menanggapinya dengan santai, dengan tersenyum saja,” kata Verna, usai kampanye di Dusun Ratolene, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, kemarin.
Verna yang didampingi Suharto dan timsesnya berujar dari pada menanggapi atau melayani nyinyiran orang lain yang tidak suka mendingan bekerja, turun kampanye, dan melayani masyarakat.
“Tentu sekaligus menyampaikan pada masyarakat tentang program-program yang telah kami capai selama ini (3,5 tahun memimpin Poso), dan program-program yang telah kami siapkan untuk masyarakat kabupaten Poso ke depan,” tandas politisi Partai Demokrat ini.
Diketahui, Paslon nomor urut 03 Verna-Soeharto berkampanye di depan ratusan warga di Desa Ratolene, Kecamatan Posoo Pesisir. Dalam kampanyenya, petahana Bupati Poso kelahiran 27 November 1983 ini mengajak masyarakat yang hadir untuk mendukung dan memilih dia dan pasangannya pada pemilihan serentak 27 November 2024 mendatang.
“Bapak ibu saudara semua, tanggal 27 November 2024 pilih dan coblos pasangan calon bupati dan wakil bupati Poso nomor urut 03, Verna-Suharto,” ajaknya diamini dengan kata siap peserta kampanye.
Pada orasi politiknya, Verna juga memapar pencapaian kinerjanya selama kurang lebih 3,5 tahun memimpin Poso sebagai bupati periode 2020-2024. Beberapa capaian diantaranya yaitu pemberian seragam sekolah gratis mulai tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama. Kemudian pemberian BPJS gratis, jaringan internet gratis di pedesaan, santunan duka, insentif bagi pegawai syara dan pendeta serta pembangunan infrastruktur lainnya.
Mantan anggota DPR-RI dua periode (2009-2019) ini juga mengungkap soal pembangunan rumah sakit di Desa Maliwuko, Kecamatan Lage. Bilangnya, rumah sakit baru dibangun karena rumah sakit yang ada sekarang (berdiri sejak 1928) kondisinya sudah tidak layak dan tidak dapat dikembangkan lagi.
“Sehingga usaha membangun rumah sakit yang baru dengan bersusah payah tetap diupayakan pemerintah daerah walaupun harus berhutang.Tetapi itu dilakukan untuk memenugi kebutuhan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi bagi masyarakat,” sebut Verna.
Sesuai visi misinya sebagai calon bupati dan wakil bupati Poso periode 2024-2029, Verna-Suharto menyatakan akan melanjutkan program-program kerja pro rakyat tersebut. Bahkan Verna-Suharto mengusung program baru berupa program 1.000 sarjana. Dimana pemerintahan mereka nantinya akan menguliahkan secara gratis murid-murid berprestasi yang berlatar belakang keluarga tidak mampu. Kuliah gratis akan dijalankan dengan program beasiswa pemda Poso.(bud)