PALU-Jemaat Immanuel Palu menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), di sebuah restoran di Kota Palu, Jumat (18/10/2024).
Rasa syukur perayaan ini dilaksanakan melalui ibadah dan sakramen Perjamuan Kudus. GKST telah melewati sejarah perjalanan yang panjang dengan berbagai dinamikanya. Pertama kali gereja ini dihadirkan melalui misi Allah, dan injil diberitakan pertama kali oleh Albertus Christian Kruyt, yang datang pada tahun 1892, kemudian disusul Dr. Nicolas Adriani di tahun 1895.
Ibadah syukur dipimpin Pendeta Armin Robert Tamalanga, S.Th., M.Th, yang sudah membawakan firman Tuhan. Diberkati pelayanan keluarga. Ibadah syukur dihadiri para jemaat dari berbagai gereja GKST, terutama jemaat Immanuel Palu. Hadir pula Gubernur Sulteng yang diwakili Kepala Biro (Karo) Hukum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman, SH., MH, Walikota Palu diwakili Presly Tampubolon, Majelis Sinode GKST, pengurus Persekutuan Perempuan Sinode GKST, para Pendeta di lingkup GKST Immanuel Palu. Serta dihadiri dua calon Wakil Gubernur Sulteng, dr Hj. Renny Lamadjido, dan Mayjen (Purn) Sulaiman Agusto Hambuako.
Sambutan ketua panitia HUT ke 77 GKST, Penatua Christina Janne Peuru, mengatakan peringatan HUT ke 77 Sinode GKST mengambil tema “Menjadi Gereja yang Berbudi Kebenaran” dan sub tema “Menatap ke Depan dalam Membangun Harapan dan Gereja Tuhan Melalui Persekutuan yang Saling Menopang.”
Dikatakannya, perjalanan panjang GKST telah melewati berbagai tantangan pelayanan ini terus akan berkarya menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di dunia. Membuktikan, bahwa benar GKST terus mengobarkan api penginjilan bagi warga jemaat dalam menjangkau saudara-saudara kita di wilayah pekabaran-pekabaran Injil khusus, dan semakin memperkuat ikatan kebersamaan dalam tanggung jawab, memberitakan Injil sampai ke seluruh dunia.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terlaksananya ibadah syukur HUT ke 77 saat ini. Tuhan memberkati, “ kata Christina.
Sementara itu, sambutan Majelis Sinode GKST, disampaikan Pendeta Irma Pasonde, membentangkan sejarah berdirinya GKST.Jemaat-jemaat yang telah terbentuk di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan pada waktu itu, sepakat menyatakan kesatuan dan kebersamaannya dalam satu Sinode.
Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dan diputuskan dalam Proto Sinode 15-17 Oktober 1947, dan diresmikan pada 18 Oktober 1947 dengan nama Gereja Kristen Celebes Tengah dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan pengesahan melalui Akte Nomor 23 pada tanggal 7 Oktober 1948. Selanjutnya, dalam perkembangannya berubah nama menjadi Gereja Kristen Sulawesi Tengah disingkat GKST.
Berangkat dari sejarah di atas, di HUT ke 77 GKST saat ini mengingatkan kembali kepada seluruh Pelayan dan warga Jemaat GKST akan tugas panggilan yang diamanatkan Tuhan Yesus Kristus kepada gerejanya.
“Gereja harus hadir di seluruh lini kehidupan manusia. GKST tidak boleh berhenti menyuarakan kebenaran di tengah kegelapan yang dihadapi. Isu-isu global, nasional dan lokal kita perlu sikapi dengan mata iman yang tertuju kepada Kristus, “ tegas Pendeta Irma Pasonde.
“Dengan demikian, Gereja menunjukkan jati dirinya sebagai gereja. GKST tetap menjalankan misi Allah dengan konsisten dan berkesinambungan. Injil diberitakan kepada setiap mahluk, dan segala yang bernafas memuji Tuhan (Mazmur 150). Digahayu ke 77 Tahun Gereja Kristen Sulawesi Tengah. Tuhan Yesus memberkati, “ ucapnya, mengakhiri sambutan.
Karo Hukum Sekretariat Pemprov Sulteng, Adiman Radjagukguk, yang mewakili Pjs Gubernur Sulteng, mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah memandang bahwa kegiatan memperingati HUT ke 77 GKST jemaat Immanuel Palu ini bukan hanya sebagai perayaan yang diisi dengan berbagai macam kegiatan seremonial saja. Akan tetapi bagaimana mensyukuri perjalanan pelayanan di tengah-tengah jemaat sebagai momentum dalam merenungi episode panjang yang telah dilalui dalam misi pelayanan dan penyebaran nilai-nilai kasih dan damai oleh GKST Jemaat Immanuel Palu kepada umat Kristen pada khususnya, dan masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya.
“Oleh karena itu, saya menyambut dengan perasaan gembira danmeluapkan rasa syukur yang berlimpah. Karena dapat hadir dan berbagi bersama keluarga besar GKST Jemaat Immanuel Palu yang begitu hebat dan luar biasa kontribusinya bagi Sulawesi Tengah, khususnya dalam membina dan membangun moderasi umat beragama yang toleran di negeri Seribu Megalit, Sulawesi Tengah, “ kata Gubernur.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program-program pelayanan GKST Jemaat Immanuel Palu dalam kerangka membangun spiritualitas, moralitas, persaudaraan, dan persatuan dalam masyarakat Sulawesi Tengah, “ cetusnya.
Menurut Gubernur, salah satu program pelayanan spesial GKST adalah “Pekan Penginjilan” yang berfokus pada pekabaran Injil khusus dengan sasaran pelayanan di wilayah Klasis Wana Mamosalato, Klasis Wana Bungku Utara, Klasis Ampana, Klasis Parigi Utara, dan Klasis Tojo.
Oleh karena itu, perayaan HUT GKST yang dibalut dengan kegiatan Pekan Penginjilan akan menjadi momentum untuk terus mengobarkan api penginjilan bagi warga jemaat dalam menjangkau saudara-saudara kita di wilayah pekabaran Injil khusus.
“Mari kita terus bersama-sama, saling melengkapi dan mendukung program-program membangun daerah dengan teguh menjaga moderasi dan toleransi umat beragama, demi masa depan Sulawesi Tengah yang lebih cerah bagi generasi mendatang, “ harap Gubernur.
Usai prosesi peringatan secara resmi, panitia memotong dan memberikan tumpeng HUT ke 77 Sinode GKST kepada para pendeta GKST Imamuel Palu, pendeta Majelis Sinode GKST, dan para tokoh jemaat.(mch)