19 November 2024
25 C
Palu

Dokter Umum sebagai Ujung Tombak Pelayanan Primer di Sulteng

Must read

PALU – Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Sulawesi Tengah diharapkan dapat lebih berperan sebagai wadah pergerakkan dalam mengaktualisasi peran strategi dokter-dokter umum, baik sebagai agen perubahan maupun agen pembangunan dalam rangka memberi kontribusi signifikan terhadap kesehatan fisik, mental dan sosial bangsa maupun daerah Sulawesi Tengah pada khususnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr Rudi Dewanto SE MM selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan mewakili Pjs Gubernur Sulteng Dra Novalina M.M, dalam kegiatan Profesional General Practitioners Exhibition and Training (PGP EXTRA) XV di Swiss-Belhotel Palu, Minggu (3/11/2024).

“Saya nilai kegiatan ini sebagai wujud komitmen kita bersama guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan kompetensi dokter umum sebagai ujung tombak pelayanan primer di Sulteng,” kata Rudi Dewanto.

Pemprov kata Rudi Dewanto selalu mendukung upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di daerah, terutama bagi dokter umum yang berperan langsung dalam masyarakat. Dokter umum sebagai gate keeper juga dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalitas pelayanan kesehatan, serta mendukung upaya pemerintah Sulawesi Tengah menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan lebih maju.

“Kami percaya bahwa dengan tenaga kesehatan yang handal, kita mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” lanjutnya.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PDUI dr Taufan Ikhsan Tuarita yang hadir dalam kesempatan itu juga mengatakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hari ini tercatat telah mencetak kurang lebih 250 ribu anggota dokter, dimana PDUI menjadi anggota prioritas, karena kurang lebih 80 persen didominasi oleh dokter umum.

“Kita harus sadari bahwa kita hadir untuk masyarakat Indonesia, tujuan kita adalah masyarakat, kita tidak pernah mementingkan kesejahteraan kita, tapi yang kita pentingkan adalah pengabdian kita kepada masyarakat,” ujar Taufan Ikhsan Tuarita.

Dirinya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya PGP EXTRA XV ini, yang merupakan sebuah bentuk kegiatan untuk mengembangkan kompetensi rekan-rekan sejawat sekalian. Menurutnya, pengurus pusat tentu melihat kegiatan ini sebuah kegiatan yang sangat positif, dimana PDUI Cabang Sulteng dibanding dengan beberapa cabang lain merupakan PDUI yang paling aktif.

“Sehingga kamipun baru 14 kali melakukan pertemuan ilmiah, tapi PDUI Sulteng sudah 15 kali, ini sangat luar biasa. Kami berharap semangat ini jangan mundur, tapi harus terus kita tingkatkan dan kami akan support,” ujar Taufan.

Ketua IDI Sulteng dr Muh Akbar M Kes juga mengapresiasi PGP EXTRA yang diselenggarakan secara konsisten dari tahun ke tahun. Dia mengajak untuk perkuat PDUI sekaligus memperkuat IDI, walaupun satu tahun terakhir ini sedikit agak goyang dengan adanya peraturan terbaru tapi mari terus untuk bertransformasi atas perubahan-perubahan yang ada.

“Yang penting kita tetap satu dan solid, dan mendukung pembangunan kesehatan khususnya yang ada di Sulteng,” pesannya.

Ketua PDUI Cabang Sulteng Dr dr Ketut Suarayasa M Kes menjelaskan, bahwa dengan dilaksanakannya PGP EXTRA XV menunjukan konsistensi PDUI untuk terus mengawal pengembangan update kompetensi anggota PDUI Sulteng.

“Kegiatan PGP EXTRA ini sudah dua hari dilaksanakan, Sabtu kemarin ada workshop dan hari ini simposiun, sebelum ini juga ada Baksos di Tolitoli tepatnya di pulau terpencil yakni Pulau Lutungan kita menjadi salah satu mitra BKKBN, juga ada Baksos di Poso tepatnya di daerah Gintu,” ungkapnya.

Dikatakan dr Ketut Suarayasa, teman-teman PDUI di daerah beberapa juga sudah melakukan regenerasi kepengurusan diantaranya PDUI Banggai, PDUI Morowali, PDUI Donggala dan yang terbaru ada PDUI Tolitoli dan PDUI Parigi Moutong. “Kami juga mengimbau teman-teman untuk melakukan juga regenerasi,” pesannya.

Dalam PGP EXTRA XV ini juga diputarkan video untuk mengenang rekan sejawat yang sudah dipanggil sang pencipta, sekaligus penyerahan life achievement award kepada dr Hendrik Tahir DHSM M Si dan dr Syfriudin Puili. Life Achievement Award kata dr Ketut untuk mengapresiasi rekan sejawat yang sampai hari ini masih memberikan konsistensinya pengabdiannya kepada dunia kesehatan.

“Dan kita juga senantiasi melafalkan kembali sumpah dokter  untuk mengajak kita semua mengingat kembali tentang apa sumpah kita,” tegasnya.

Ketua Panitia dr Nilawati M.K.M mengungkapkan kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan profesionalitas pelayanan kesehatan, pencegahan dan pengendalian infeksi, manajemen otitis eksterna dan skrining laboratorium profil lipid di FKTP. Menjadi media pembinaan dan pengembangan kompetensi dokter umum dalam menjalankan perannya sebagai gate keeper pada pelayanan di era digital.

“Sekaligus meningkatkan peran dokter umum dalam menangani secara cepat dan terintegrasi dalam pelayanan primer melalui penguatan kompetensi,” sebut dosen di Fakultas kedokteran Untad ini.(acm)

 

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!