Site icon Radar Sulteng

Untad Tetap Berangkatkan Mahasiswa Magang ke Jerman, Walaupun Ferienjob Bukan Bagian MBKM Kemendikbud Ristek

ILUSTRASI Program Ferienjob. (RADAR SULTENG)

PALU – Walaupun pihak petinggi Universitas Tadulako (Untad) Rektor Prof. Dr. Amar dan beberapa wakil rektor sudah mengetahui bahwa program Ferienjob ke Jerman itu bukan merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek, tapi pihak Untad tetap mempertahankan mahasiswanya magang di Jerman.

Akibat memaksakan 30 mahasiswa mengikuti program Ferienjob ke Jerman nama besar Untad ikut-ikutan terseret dalam ramainya pemberitaan dugaan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus magang ke Jerman, yang kasusnya tengah ditangani Bareskrim Polri.

Berdasarkan data yang didapatkan Radar Sulteng, sejumlah perguruan tinggi telah mengakui bahwa mereka telah ditipu oleh kedua perusahaan tersebut karena pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan selayaknya magang, melainkan mahasiswa hanya dipekerjakan sebagai pekerja kasar di Jerman, kemudian perusahaan pun menjanjikan bahwa ini bisa disetarakan dengan MBKM namun nyatanya tidak benar. Bahkan oknum yang menangani program Ferienjob ini diduga telah melakukan penipuan terhadap mahasiswa dengan iming-iming magang program MBKM Kemendikbudristek dan mahasiswa magang dijanjikan program Ferienjob juga akan dikonfersi ke 20 SKS. Namun faktanya tidak ada mahasiswa magang yang mengikuti program Ferienjob ketika kembali kemudian dikonfersi ke 20 SKS.

Radar Sulteng mencoba untuk mendapatkan penjelasan dari pihak petinggi Untad.

Ketua Senat Untad, Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si yang dihubungi via ponsel, Selasa (2/4/2024) tidak  memberi penjelasan sesuai pertanyaan yang diajukan. Prof Djayani yang saat itu sedang ada kegiatan di salah satu hotel di Kota Palu mengaku terkait masalah Ferienjob sudah dilakukan rapat zoom dengan pihak Kemendikbudristek dan untuk mahasiswa Untad tidak ada yang dieksploitasi atau dipekerjakan paksa. Namun Prof Djayani enggan menjelaskan lebih rinci apa saja penyampaian dari Kemeristekdikti karena yang menjadi host dalam zoom meeting adalah Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Universitas Tadulako, Dr. Ir. Aiyen Tjoa, M.Sc. “Sebaiknya langsung saja temui Warek IV yang tahu persis hasil pembahasan rapat zoom dengan Kemendikbudristek. Baiknya temui langsung beliau karena kalau lewat telepon nanti penjelasannya tidak sesuai,” ujarnya.

Radar Sulteng kemudian menghubungi Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Universitas Tadulako, Aiyen Tjoa, Selasa siang (2/4/2024) melalui pesan WhatsApp dan telepon untuk minta bertemu langsung mendapatkan penjelasan terkait program Ferienjob ke Jerman terkait program MBKM Kemendikbudristek dan dugaan janji ke mahasiwa program Ferienjob akan dikonfersi ke 20 SKS. Namun upaya konfirmasi Radar Sulteng hingga Selasa malam belum juga mendapat penjelasan.

Demikian juga dengan Rektor Untad yang beberapa kali coba dikonfirmasi Radar Sulteng baik melalui telepon maupun pesan WA tidak mendapat respon.

Seperti diketahui pihak Kemendikbud Ristek menegaskan bahwa tidak mengetahui dan tidak ada hubungannya dengan program Ferienjob.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbud Ristek, Prof. Abdul Haris mengatakan, ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud Ristek. Semua program yang menjadi mitra MBKM Kemendikbud Ristek bisa dilihat pada https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. (ron/win)

Exit mobile version