PALU – Kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok magang ke Jerman yang melibatkan puluhan universitas di Indonesia terus didalami Bareskrim Polri.
Universitas Tadulako (Untad) diduga juga ikut terseret dalam kasus yang kini ramai menjadi berita utama di media di Indonesia.
Polda Sulteng kini tengah mendalami dugaan keterlibatan pihak Untad yang diketahui juga telah memberangkatkan 30 mahasiswa dalam program ferienjob di Jerman September 2023 lalu.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari ditemui Radar Sulteng Polda Sulteng, Rabu (3/4/2024) mengatakan, berdasarkan keterangan dari penyidik Reskrimum belum ada penyampaian dari pihak Bareskrim Polri untuk koordinasi terkait dugaan TPPO yang kini sedang ramai pemberitaannya.
Namun demikian penyidik Reskrimum sedang mendalami, mempelajari kasus yang menjadi perhatian nasional, termasuk mendalami dari informasi-informasi yang ada juga hasil pemberitaan-pemberitaan media. “Sedang dipelajari penyidik dari daftar universitas yang dirilis media diduga ikut dalam program tersebut. Termasuk disitu tertulis ada daftar Universitas Tadulako,” jelasnya.
Sugeng Lestari belum bisa lebih jauh memberikan keterangan, karena selain pihak Bareskrim sedang menangani kasus dugaan TPPO berkedok mahasiswa magang ke Jerman dan pihak Polda Sulteng belum ada petunjuk dari Bareskrim. “Masih dipelajari penyidik Polda Sulteng dari berita-berita yang sudah ada saat ini,” pungkasnya.
Terpisah Radar Sulteng, Rabu pagi sekitar pukul 11.00 WITA mendatangi ruang Rektorat Untad untuk melakukan konfirmasi dari beberapa hal terkait dugaan keterlibatan Untad dalam program ferienjob di Jerman. Saat tiba di ruang Rektorat lantai satu melapor ke sekurity dengan tujuan melakukan konfirmasi ke Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Universitas Tadulako, Dr Ir Aiyen Tjoa, M.Sc dan diarahkan ke lantai dua.
Dilantai dua bertemu dengan dua Sekurity bernama Rizky dan Asmawati. Oleh Asmawati mencek ke staf Warek IV. Beberapa menit kemudian Asmawati menyampaikan Warek IV masih rapat dan mengarahkan untuk menunggu di lantai satu. “Ibu masih rapat. Silakan tunggu di bawah karena ruang tunggu di bawah, nanti kalau sudah selesai saya panggil di bawah,” ujarnya.
Menunggu sekitar 1 jam, kembali mencek ke sekurity di lantai dua apakah Warek IV sudah selesai rapat dan bisa ditemui ? Begitu dicek kembali berdasarkan keterangan Sekurity Warek IV masih rapat. “Menurut staf ibu Warek IV masih rapat,” kata Asmawati.
Diberitakan sebelumnya pihak Kemendikbud Ristek menegaskan bahwa tidak mengetahui dan tidak ada hubungannya dengan program Ferienjob yang kini kasusnya sedang ditangani Bareskrim Polri.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbud Ristek, Prof. Abdul Haris mengatakan, ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud Ristek.
Semua program yang menjadi mitra MBKM Kemendikbud Ristek bisa dilihat pada https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. (ron)