PALU- Paket proyek revitalisasi lapangan Vatulemo yang mengalokasikan anggaran Rp 25 Miliar untuk tahap satu diklaim sudah rampung 100 persen.
Tahap dua proyek revitalisasi lapangan Vatulemo pada pembangunan Baruga yang saat ini masih terus dalam perampungan pekerjaan.
Bangunan Baruga yang didesain berlantai tiga tampak sudah berdiri, namun belum memiliki dinding di dua sisinnya.
Beberapa pekerja juga masih tampak bekerja di beberapa titik bangunan Baruga.
Data yang diperoleh Radar Sulteng, proyek megah yang dikoordinir Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palu, total anggaran dari proyek lapangan Vatulemo Rp 25 miliar, terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama sebesar Rp 9 miliar untuk pengerjaan taman, yang saat ini telah rampung, dan tahap kedua senilai Rp 16 miliar dengan targetkan dari kontraktor penyelesaiannya di bulan Juli 2024.
Proyek yang menggunakan APBD Kota Palu tahun 2023 dikerjalan dua perusahaan kontraktor yaitu, CV. Tonakodi Perkasa yang berlamat di Desa Tinggede Kabupaten Sigi (tertulis dalam kontrak kerja Kabupaten Donggala), dengan harga terkoreksi Rp 10.950.000.
Sementara untuk pekerjaan revalisasi lapangan dan taman Vatulemo dikerjakan CV. Intan Karya Agung berlamat BTN Palupi Blok A Kota Palu dengan harga negosiasi Rp 9.097.900.000.
Kemudian untuk pekerjaan revalisasi lapangan dan taman Vetulemo (lanjutan) halaman kantor walikota dikerjakan CV. Intan Karya Agung berlamat BTN Palupi Blok A Kota Palu dengan harga terkoneksi Rp 16.220.000.000.
Kontraktor lapangan Vatulemo Ngo Hendri yang dihubungi Radar Sulteng belum lama mengatakan, saat ini pembangunan Baruga sudah hampir rampung tinggal pemasangan dinding. “Pekerjaan sudah mau selesai, tinggal pasang kaca. Jadi nanti keliling itu dipasang kaca,” jelasnya.
Ngo Hendri optimis pembangunan Baruga akan rampung sesuai dengan waktu kontrak yang ditentukan. “Sudah mau selesai itu,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah via pesan WhatsApp Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, Singgih B. Prasetyo, mengatakan progress pembangunan Baruga di lapangan Vatulemo sudah mencapai 80 %.
Untuk masa berakhir kontrak sampai 12 November 2024.
Ditanya jika terjadi keterlambatan pembangunan sesuai kontrak yang berlaku tentu pelaksana pekerjaan atau kontraktornya akan diberikan sanksi denda.
“Kalau lewat kontrak yah, diberikan sanksi denda,” pungkasnya.(ron)