Site icon Radar Sulteng

Sinergikan Pengelolaan Zakat, Baznas Sulteng Gelar Rakorda

SINERGI: Pimpinan Baznas RI dan Baznas Sulteng foto bersama Perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta sejumlah stakeholder, saat pembukaan Rakorda Baznas Sulteng Tahun 2024.

PALU – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), yang dibuka Rabu (13/11) kemarin, di aula Hotel Sutan Raja. Kegiatan Rakorda Baznas Provinsi Sulteng ini dibuka Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Drs H Awaluddin MM.

Rakorda yang digelar selama tiga hari hingga Jumat (15/11) ini, dihadiri 75 peserta yang merupakan unsur pimpinan Baznas Sulteng serta Baznas Kabupaten/Kota se Sulteng. Turut hadir secara virtual dalam kesempatan tersebut pimpinan Baznas Republik Indonesia, Prof Zainul Bahar Nur serta Dr Moh Mahdum serta Dr Ahmad Hambali SAg MH yang hadir langsung dalam Rakorda.

Dalam sambutannya, Ketua Baznas Sulteng, Prof Dr Dahlia Syuaib SH MA menyampaikan, kegiatan yang baik ini dapat menghasilkan rekomendasi positif terkait penanggulangan masalah kemiskinan di Sulawesi Tengah, yang sejalan dengan tema Rakorda “Sinergi pengelolaan Zakat untuk penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan umat”. Selain itu, Rakorda ini juga akan menindaklanjuti sejumlah rekomendasi-rekomendasi dari Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas RI di Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.

“Rekoomendasi-rekomendasi itu menjadi dasar pijakan dan yang harus kita tindaklajuti bersama,” sebut Dahlia.
Disampaikan Ketua Baznas Sulteng, bahwa berbagai masalah kemiskinan di Sulawesi Tengah belum sepenuhnya tertangani. Mulai dari ketidakmampuan masyarakat untuk biaya pendidikan, pengangguran, maupun UMKM yang terjerat ulah rentenir. “Alhamdulillah, pelan-pelan kita bantu, seperti pemberdayaan 100 lebih pelaku UMKM kita berikan bantuan tanpa bunga, dan mereka-mereka ini yang juga umumnya jadi korban rentenir,” sebutnya.

Begitu juga dengan para petani, yang jadi korban para tengkulak, juga akan jadi perhatian Baznas Sulteng maupun daerah. Terkait dengan petani, Baznas Sulteng juga tengah menjalin kerjasama dengan Universitas Tadulako, untuk memformulasikan bantuan apa yang tepat diberikan untuk kesejahteraan para petani, sehingga nantinya mereka yang tadinya mustahik (penerima zakat) bisa menjadi Muzzaki (pemberi zakat).

“Bersama Untad kita coba ikut memperbaiki kehidupan para petani ini, lewat kajian dari para akademisi,” terangnya.
Rencananya di hari kedua ini, seluruh peserta Rakorda Baznas Sulteng akan melakukan temuwicara dengan Rektor Universitas Tadulako, bertempat di kampus tersebut. Dia juga tidak lupa berpesan, agar amil terus meningkatkan inovasinya. Dan Baznas kabupaten/kota juga diminta untuk selalu memperhatikan empat prinsip, yakni penguatan lembaga dan manajemen, penguatan infrastruktu, penguatan SDM dan penguatan jaringan.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulteng, Novalina, diwakili Karo Kesra, Awaluddin mengakui, masih angka kemiskinan di Sulawesi Tengah masih ada. Namun, tahun ke tahun angka kemiskinan juga menurun. Dan salah satu instansi yang juga berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah adalah Baznas Sulteng maupun kabupaten/kota.

“Olehnya kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi Baznas Sulteng maupun kabupaten/kota yang sudah ikut bersama membantu mengentaskan kemiskinan di daerah ini,” ucapnya. (agg)

Exit mobile version