28 November 2024
24.4 C
Palu

Mahasiswa Magang di Jerman Korban Eksploitasi Kerja Paksa, Bagaimana dengan Mahasiswa Untad ?

Must read

PALU – Ribuan mahasiswa dari 33 universitas yang ada di Indonesia mengikuti magang atau ferienjob ke Jerman dikabarkan bermasalah dan diduga menjadi korban eksploitasi kerja paksa tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Data yang diperoleh Radar Sulteng, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri telah mengungkap kasus dugaan dengan modus memberangkatkan mahasiswa magang ke Jerman.

Kasus dugaan perdagangan orang bermodus magang mahasiswa itu terungkap setelah 4 orang mahasiwa yang sedang mengikut program magang tersebut datang dan melapor ke Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) Jerman.

Data dari KBRI, program magang mahasiswa di Jerman tersebut, total mahasiswa yang diberangkatkan sebanyak 1.047 mahasiswa. Saat mahasiswa magang tiba di Jerman, langsung disodorkan surat kontrak kerja oleh salah satu perusahaan.

Bahkan Polti telah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka dan 2 orang tersangkanya merupakan WNI yang juga berada di Jerman.

Bagaimana nasib mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang diketahui juga pernah mengirimkan mahasiswanya untuk program magang ke Jerman?

Seperti diketahui sebelumnya sebanyak 30 mahasiswa Untad lolos untuk mengikuti program Ferienjob atau magang berbayar di berbagai perusahaan di Jerman. Puluhan mahasiswa tersebut berasal dari 6 Fakultas yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Teknik.

Pelepasan mahasiswa Ferienjob bertempat di ruang kerja Rektor Untad, Jumat, 22 September 2023 dan dihadiri oleh segenap jajaran pimpinan, Ketua Senat, Dekan fakultas, wakil dekan, ketua program studi serta para mahasiswa terpilih.

Kala itu Rektor Prof Amar menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya mahasiswa Untad dalam program magang ke luar negeri. Menurutnya, kesempatan tersebut sangat berharga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas para mahasiswa.

Untuk mengetahui apakah pengiriman 30 mahasiswa magang Untad ke Jerman ada kaitannya dengan dugaan kasus perdagangan orang yang diungkap Bareskrim. Melalui Warek Perencanaan dan Kerjasama Untad, Aiyen Tjoa membantah jika 30 mahasiswa magang Untad yang diberangkatkan ke Jerman 22 September 2023 ada kaitannya dengan kasus dugaan perdagangan orang modus mahasiswa magang ke Jerman.

Dikonfirmasi Radar Sulteng, Minggu sore (24/3/2024) Aiyen Tjoa menyebut berita tersebut aneh dan Untad tidak ingin ikut campur dengan urusan kampus lain.

Melalui pesan WhatsApp, Aiyen Tjoa menulis hal itu ini karena urusan mahasiswa dari kampus lain, makanya semua universitas lain yang programnya normal saja, tidak ingin ikut campur, dan menunggu. “ya -mahasiswa Untad benar2 happy, dan pekerjaan juga biasa saja, dibayar sesuai, dan bisa keliling eropah, dan pulang bawa uang; dan mereka semua sudah audiensi.

Masak ada orang TPPO; pergi dan pulangnya bebas, dan terima gaji juga langsung kepada si mahasiswa. cuma karena ini kasus Universitas lain, tidak ada universitas lain tidak ingin ikut campur.

lagi pula, kami tidak ada yang tahu, ini awal kasusnya apa, dimana dan apa; karena mahasiswa Untad yah baik2, ada yang keliling roma, ke paris dsbnya.

Itulah, kita juga kan ngak tahu kampus lain, manajemen sistemnya seperti apa; apa mereka melakukan tanggung jawabnya dengan baik atau tidak, susah bagi kami mengetahui dasar permasalahannya apa. Karena tidak dilibatkan, dan tiba2 muncul begitu saja beritanya.

Kasihan- anak2 mahasiswa yang baik2 saja, dan senang dan ingin Kembali ke Jerman, kini jadi tidak bisa, karena berita yang tiba2 muncul sana sini dan tak jelas masalahnya apa,” tulis Aiyen Tjoa. (ron/win)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!