DONGGALA, Radarsulteng – Sorotan terhadap perusahan galian C di Desa Bou, Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala membuat gerah aparat desa dan masyarakat yang mendukung keberadaan perusahaan. Selama ini, pemerintah daerah termasuk pemerintah desa dan warga sangat merasakan kontribusi positif dengan hadirnya PT Rahmah Cipta Khatulistiwa (RCK) di Desa Bou.
Kades Bou, Mirsan kepada Radar Sulteng menjelaskan terkait perusahaan PT RCK di wilayah kerjanya. Selaku pemerintah desa, pihaknya mengaku banyak tahu dan paham tentang wilayahnya.
‘’Desa Bou masuk kategori desa miskin namun dengan kehadiran PT RCK yang beroperasi di sungai Bou banyak memberikan kontribusi positif mulai dari lapangan pekerjaan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,’’ ungkap Mirsan kepada Radar Sulteng, Rabu (25/12).
Terkait dampak lingkungan kata Mirsan, justru dengan hadirnya PT RCK lahan yang sebelumnya dikikis oleh banjir akibat pendangkalan sungai, sekarang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat desa Bou.
‘’Alur aliran sungai yang berpindah-pindah sekarang sudah diluruskan oleh pihak perusahaan dan bisa kembali ditanami oleh warga. Yang merasakan faedahnya warga masyarakat Bou bukan orang dari luar yang berkoar-koar,’’ tegasnya.
Justru kata Mirsan, bila tidak dilakukan pengerukan di sepanjang sungai Bou akan terjadi pendangkalan dan bila terjadi hujan dan banjir, arus sungai akan liar dan mengikis lahan pertaninan milik warga.
‘’Pihak perusahaan sangat proaktif dan selalu membantu warga masyarakat Bou dalam hal apa saja,’’ ungkapnya.
Penanggungjawab Operasional PT RCK, Andi Kaisar dikonfirmasi terpisah menjelaskan, keberadaan PT. Rahmah Cipta Khatulistiwa sejak awal dan dalam pengembangan usahanya telah memberikan kontribusi positif untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
‘’Banyak tenaga kerja lokal yang kami berdayakan termasuk mendukung program-program pemerintah desa,’’sebut Andi dikonfirmasi terpisah, kemarin.
Andi Kaisar juga menjelaskan terkait kegiatan penambangan Sungai seperti yang dilakukan Perusahaan RCK adalah penambangan Alluvial Sungai atau material endapan Sungai.
‘’Ketika endapan tersebut tidak dilakukan pengerukkan atau penggalian (normalisasi) maka ketika intensitas hujan besar air dari pengunungan yang membawah material akan mengikis bantaran Sungai sehingga dapat merenggut lahan pertanian warga,’’ jelasnya.
Perusahan RCK kata Andi, hadir untuk mencegah hal tersebut dengan cara melakukan pengerukkan endapan Sungai, meperdalam Sungai, membuat aliran Sungai menjadi terarah dan membuat tanggul Sungai.
‘’Adapun material endapannya akan diolah menjadi material batu pecah yang memiliki nilai jual dan berguna untuk kontruksi dalam hal pembangunan di IKN,’’ sebut Andi dibenarkan Direktur Utama PT RCK, Maman Suparman.
Ditambahkan Maman demikian disapa, dari hasil penjualan tersebut RCK dalam hal pengelolah tetap memenuhi tanggung jawabnya seperti pemberian dana retribusi ke desa dan pembayaran pajak daerah. Perusahaan RCK juga memiliki legalitas secara resmi dari pemerintah terkait.
Perusahaan RCK sebut Maman, mendapat dukungan dari pemerintah desa dan Masyarakat dan berkomitmen mendukung pemerintah desa dan masyarakat dalam hal pembangunan dan pengembangan kegiatan sosial dan keagamaan.
‘’Perusahaan RCK memberikan kontribusi nyata dalam hal Pembangunan desa dalam bentuk bantuan Pembangunan masjid, kantor desa, musala, penimbunan jalan dusun, lapangan olahraga, dan sekolah, serta perbaikkan jembatan,’’ demikian urai Maman.
Bukan itu saja kata Maman, Perusahaan RCK juga memberikan bantuan peminjaman alat berat ke pemerintah desa guna pencegahan bencana banjir akibat pedangkalan sungai seperti peminjaman Excavator untuk pengerukkan Sungai di dusun balani dan peminjaman Wheel Loader guna pemasangan bronjong di Sungai tersebut. ***