PALU – Ketidakharmonisan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura dengan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina disebut dapat mengganggu stabilitas pemerintahan.
Hal itu disampaikan Guru Besar Universitas Tadulako (Untad) yang juga Pengamat Kebijakan Publik, Prof Dr Slamet Riadi Cante Msi, menanggapi kisruh antara Gubernur dan Sekdaprov-nya itu.
Disampaikan Prof Slamet, dalam konteks penyelenggaraan organisasi pemerintahan idealnya semua elemen birokrasi diharapkan senantiasa lebih mengedepankan asas koordinasi dan komunikasi. Hal ini agar tercipta harmonisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Dalam perspektif etika pemerintahan idealnya kejadian seperti itu tidak terjadi di hadapan sidang DPRD ketika komunikasi dan koordinasi intens dilakukan,” katanya.
Meski tinggal menghitung bulan pemerintahan Rusdy Mastura, namun ketidakharmonisan Gubernur dan Sekdaprov, dapat mengganggu stabilitas pemerintahan.
“Stabilitas pemerintahan akan terganggu,” tegas mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad ini.
Contohnya, dalam pengambilan keputusan akan lambat atau tertunda. Begitu juga dengan proses administratif dan pengelolaan keuangan daerah turut terganggu. Terlebih saat ini akan masuk pada tahun anggaran yang baru.
Publik pun berharap, di pemerintahan berikutnya fenomena ketidakharmonisan antar pimpinan daerah ini tidak terjadi kembali. Apakah Gubernur dengan Sekdaprov, Gubernur dengan Wakil Gubernur, maupun di tingkat kabupaten/kota. (agg)
