Site icon Radar Sulteng

Menyinggung Famili Penguasa, Pol PP Gagal Turunkan Baliho Berkonten Anti Korupsi

TURUNKAN BALIHO : Tampak Pol PP dan aparat kepolisian serta TNI akan menurunkan baliho berkonten antikorupsi, yang menyinggung keluarga Bupati dengan alibi melanggar aturan.(FOTO : ISTIMEWA/RADAR SULTENG).

Rafiq : “Dalam rangka Hakordia kami ingatkan jangan pilih politikus terlibat korupsi Alkes dan dana recovery Poso”

POSO-Sungguh aneh dan perlu dipertanyakan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Poso dalam rangka menjalankan tata pemerintahan yang bersih dan terbebas dari korupsi. Sebab kenyataannya saja baliho berkonten anti korupsi yang dipampang di seputar gedung olahraga di Kelurahan Lawanga Tawongan, Kecamatan Poso Kota Utara senin, 11 Desember 2023 sekitar pukul 14.00 dipaksa oleh oleh pemerintah kelurahan dan Polisi Pamongpraja untuk segera dipindahkan dan dicabut. Dengan alibi letak baliho tersebut bertentangan dengan aturan yang melarang baliho terpasang difasilitas pemerintah.

” Iya saya heran pesan anti korupsi ini ingin diturunkan padahal baliho berkonten jangan pilih politukus busuk yang terlibat proyek Alkes dan dana recoveri Poso ini belum selesai. Kami inginkan warga di daerah ini jangan lagi jadi dagangan pilitik oknum yang terlibat korupsi. Seharusnya baliho ini jangan dipindahkan bahkan ada sekitar 10 baliho seperti ini sedang kami pasang di semua dapil intinya agar jangan pilih oknum politikus busuk, ” jelas Rafiq Samsuddin yang merupakan ketua Aksi Poso kepada media ini, Senin sore.

Sementara petinggi Pol PP Kabupaten Poso yang ada di lokasi upaya penurunan baliho tersebut mengatakan jika sesuai aturan balihi ini menyalahi aturan sebab dipasang difasilitas pemerintah.

“Baliho ini seharusnya dipindahkan sebab ini fasilitas Pemda, ” tutur salah satu dari petugas Pol PP Poso saat itu.

Lebih lanjut Rafiq Samsuddin mengatakan jika Bupati merasa lokasi Gor ini adalah fasilutas Pemda tidak seharusnya pekarangan ini dibiarkan seperti ini.

“Lihat saja inikan katanya fasilitas Pemda, tapi rerumputan begitu lebat bergelantungan dipagar lokasi ini, ” ucapnya sambil meperlihatkan runput tali yang menggantung di pagar fasilutas Pemda itu.

Terkait dengan upaya pencopotan baliho anti korupsi itu ketua Aksi Poso menuturkan baliho ini kami buat dalam rangka Hakordia tahun ini untuk menyelamatkan masyarakat dari rakusnya politikus busuk yang diduga terlibat korupsi Alkes Poso 2013 dan dana recovery Poso tahun 2006 untuk merebut jabatan politik di daerah ini.

” Mereka seenaknya memasang baliho agar para konstituen memilih mereka padahal mereka diduga terlibat dan berada dalam pusaran kasus Alkes dan dana recovery Poso, sebaliknya kami pasang baliho tidak beraroma politik mengapa ingin di cabut ??, ” tanya Rafiq Samsuddin.

Rafiq juga di depan baliho mereka saat melakukan negosiasi dengan Pol PP yang akan mencabut paksa baliho antikorupsi mempertanyakan mengapa baliho RWK terpampang dimana-mana tidak dicabut paksa bahkan dibiarkan. Ada apa ?

“Saya katakan dengan jelas Caleg RWK yang tersebar balihonya akan ke DPRD Sulteng diduga terlibat proyek Alkes Poso 2013, masyarakat dihimbau jangan pilih politikus seperti itu saat ini dia masih Anleg dari salah satu Kabupaten di Sulut, ” tutup Rafiq.

Tidak berhasil melakukan negosiasi untuk mencabut baliho antikorupsi yang dipasang di depan Gor tersebut, terpaksa truk Pol PP itu balik kanan.(tim)

Exit mobile version