DONGGALA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Maulid atau peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW bersama masyarakat di Desa Wombo Kalonggo. Maulid Nabi, juga dirangkaikan dengan pemberian Sembako sekaligus pelayanan kesehatan gratis serta khitanan massal.
Masjid Al Ikhsan Desa Wombo Kalonggo menjadi tempat digelarnya Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (15/10) kemarin. Ketua BAZNAS Sulteng, Prof Dr Hj Dahlia Syuaib, SH MH, menyampaikan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad, kapan saja bisa diperingati oleh umat muslim. Hal ini bukan untuk peringatan semata, namun juga umat bisa mengambil contoh dari kehidupan Rasulullah .
“Peringatan Maulid Nabi itu momen kita umat muslim untuk menteladani sifatnya dan juga perbuatan beliau semasa di dunia,” terang Dahlia.
Salah satu perbuatan baik beliau adalah berbagai kepada sesama muslim yang membutuhkan. Hal ini lah yang harus juga kita contoh. Berapa pun harta kita kata Dahlia, selagi kita mampu untuk menyisihkan harta, maka hal itu menjadi kewajiban sebagai umat muslim.
“Memperhatikan mereka yang kesusahan adalah kewajiban kita umat muslim tanpa tedeng aling aling atau tanpa kepentingan apapun, harus kita bantu. Jangan nanti ada kepentingan, baru membantu orang lain,” sebut Ketua BAZNAS.
BAZNAS sendiri, hadir menjadi lembaga penghubung antara yang memiliki harta dan yang tidak mempunyai harta. BAZNAS ditegaskan Dahlia, tidak memiliki kepentingan politik, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak perlu ragu menerima bantuan yang disalurkan oleh BAZNAS.
“Kami dalam memberikan bantuan, tidak memilih-milih tempat. Seperti di Desa Wombo Kalonggo ini, memang dari segi letak agak terpinggir dan memang layak untuk diberikan bantuan. Sekaligus kami juga bersilahturahmi dengan masyarakat di desa ini,” ungkapnya.
BAZNAS memiliki sejumlah program, lewat zakat dan infaq/sedekah yang dikumpulkan. Salah satunya adalah program Sulteng Taqwa, yang sejalan dengan momen Maulid Nabi Muhammad SAW, di mana salah satu tujuannya adalah menguatkan aqidah umat muslim di desa ini, dengan menteladani sifat-sifat Rasulullah.
Lebih lanjut disampaikan Dahlia, potensi zakat dan infaq/sedekah di Sulawesi Tengah bisa mencapai angka triliunan rupiah. Namun, realisasinya masih sangat kurang. Hal itu disebabkan kesadaran masyarakat dalam infaq/sedekah maupun zakat yang masih kurang.
“Di tahun 2023 ini kita baru bisa mengumpulkan dana sekitar Rp3,7 miliar, sedikit meningkat dibanding tahun 2022, yang mencapai Rp3,2 miliar,” sebutnya.
Dana yang terkumpul dari umat ini, sebagian juga bisa digunakan membantu pemerintah dalam hal mengentaskan kemiskinan. Seperti membantu masyarakat dalam bentuk bantuan modal usaha untuk kelompok pengajian dan ikut mencegah terjadinya stunting atau lambat kembang pada anak.
“Tidak hanya di sini saja, masih banyak daerah lain yang mesti kita kunjungi dan berikan bantuan. Untuk kali ini kita bantu Sembako untuk 80 KK, kemudian pelayanan kesehatan gratis serta khitanan massal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wombo Kalonggo, Zulfikar menyampaikan rasa terimakasih atas nama warga desanya, kepada BAZNAS yang sudah mau memperhatikan kehidupan warga di daerah tersebut. Menurut dia, dari 270 Kepala Keluarga yang ada di Desa tersbeut, sebanyak 80 kepala keluarga masih masuk dalam kondisi kurang mampu.
“Adanya bantuan Sembako untuk warga dhuafa di kampung kami, sangat membantu, juga adanya pelayanan kesehatan gratis dan khitanan massal gratis ini, sangat bermanfaat bagi masyarakat kami,” ungkap Kades.
Pelayanan kesehatan gratis maupun pelayanan khitanan massal gratis, tidak hanya diberikan kepada warga Desa Wombo Kalonggo saja, namun juga bagi masyarakat sekitar yakni Desa Wombo dan Wombo Mpanau. Di peringatan Maulid ini, juga dibawakan ceramah oleh Ustadz H Narjun Bahmid serta dai cilik, yang pada ceramahnya menitik beratkan umat untuk selalu meneladani segala perbuatan dan sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW. (agg)