POSO – Satu persatu mantan simpatisan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali ke pangkuan Negara dan hidup normal di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya yakni Amrullah Soleh alias Soleh. Sejak bebas 2021 lalu, Soleh kini fokus menata kehidupan dengan keluarga kecilnya.
Dia mengaku tidak ingin seperti dulu, hidup dalam ancaman tertangkap aparat kepolisian. Hingga akhirnya Soleh benar-benar tertangkap pada Desember 2018 silam, dan menjalani hukuman kurang lebih 3 tahun penjara.
Hari-harinya kini diisi dengan berbagai kegiatan produktif. Seperti berkebun serta berjualan gorengan dan bakso, guna menambah penghasilan keluarga. Dalam keterangan tertulisnya, yang dikirimkan ke media ini, Soleh mengatakan, keterlibatannya dengan Kelompok MIT beberapa tahun silam, dijadikan pelajaran danpengalaman, untuk tidak mengulanginya lagi.
“Apa yang saya perbuat dulu, jadi contoh yang tidak patut ditiru masyarakat maupun generasi muda. Karena yang kami lakukan selain melanggar secara hukum, juga merugikan keluarga juga meresahkan orang lain,” katanya.
Seolah berbalik 360 derajat, Soleh yang dulu memberontak kepada Negara, kini mengajak masyarakat untuk menjaga Negara ini dari perpecahan. Dia pun mengaku, bakal mendukung segala program-program pemerintah dalam membangun wilayah Kabupaten Poso, lebih aman, damai dan sejahtera.
“Begitu juga dengan tugas-tugas kepolisian, saya mendukung serta siap membantu mencegah kembali berkembangnya paham radikalisme, terutama di wilayah Dusun Ratalemba (Tamanjeka), Desa Masani, Poso Pesisir, Kabupaten Poso tempat saya bermukim sekarang,” tandasnya. (*/agg)
