BUOL-Info aktivitas PT Rafe Mandiri Perkasa yang beroperasi di wilayah Desa Bodi,
Kecamatan Paleleh Barat, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kini terhenti. Hal itu diungkapkan oleh salah satu penanggungjawab lapangan di PT Rafe Mandiri Perkasa, Ari Timumun.
“Iya kini aktivitas PT Rafe Mandiri Perkasa di Desa Bodi Kecamatan Paleleh Barat, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah berhenti,” kata Ari, kepada media ini, Kamis (06/06/2024).
Namun, media ini melakukan kroscek lapangan ternyata, PT Rafe Mandiri Perkasa tidak 100
persen berhenti beroperasi.
Pantauan media ini di lokasi, di Desa Bodi Paleleh, menyebutkan bahwa PT. Rafe Mandiri
Perkasa kehabisan stok yang diduga emas untuk dieksplorasi lagi. Disebabkan, masyarakat
enggan memberikan lagi lokasinya untuk dieksploitasi.
“Tujuan atau target PT Rafe Mandiri Perkasa milik Herianto ini kan emas, meskipun izinnya
untuk eksploitasi galian C (batu kali), “ beber sumber Radar Sulteng, baru-baru ini.
Apalagi, ditengarai (diduga) aktivitas eksplorasi dari PT Rafe Mandiri Perkasa selama
ini di luar area izin IUP. Karena itu ketika kehabisan stok, PT Rafa bermaksud memperluas
lagi lahan garapannya, namun masyarakat sekitar lokasi menolaknya.
“Masyarakat sudah tidak mau lagi memberikan atau menjual tanahnya lagi kepada perusahaan tersebut,” sebut sumber.
Dijelaskannya, secara operasional memang aktifitas PT. Rafe Mandiri Perkasa telah
berhenti. Sebenarnya, tidak ada alasan PT Rafe untuk berhenti beroperasi, jika dia fokus
mengolah sesuai Izin Galian C. Karena stok batuan, pasir dan kerikil tersedia
berlimpah.
“Cuma karena selama ini PT Rafe hanya mengincar emas, jadi mereka setop karena tidak ada lagi lokasi warga yang punya cadangan emas bisa mereka beli. Ternyata, mereka tidak serius mengolah batuan sesuai izin, “pungkasnya.
Dikonfirmasi, pemilik PT Rafe Mandiri Perkasa, Herianto, mengizinkan bila perusahaan
tambangnya sudah berhenti beroperasi. “Iya, perusahaan sudah berhenti 3 bulan yang lalu,
“ kata Herianto.(mch)