03 July 2024
24.3 C
Palu

Siswa SMAN Madani Diterima 6 Universitas Unggulan Dunia

Must read

Novrani saat di New Mexico, US, 2022.(IST)

PALU – Novrani Erryztafitri, siswa SMAN Model Terpadu Madani Palu, berhasil diterima di enam perguruan tinggi unggulan dunia (PTUD). Sukses ini tidak lepas dari program pembinaan yang dilakukan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek R.I. melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) program persiapan S-1 Luar Negeri.

Novrani merupakan salah satu awardee BIM Angkatan 3 tahun 2023 yang secara khusus dibina dan dipersiapkan untuk melamar di sejumlah PTUD. Penerima BIM merupakan siswa-siswa berprestasi dari seluruh tanah air yang direkrut melalui proses seleksi yang ketat berdasarkan prestasi akademik dan portofolio.

Sejak pertengahan 2023 Novrani telah melamar pada delapan PTUD yang masuk dalam list BIM yang tersebar di wilayah US/Kanada, Eropa, dan Australia. Melalui proses itu, ia berhasil memperoleh letter of acceptance (LoA) dari enam universitas, yakni:

  1. Mechanical Engineering (Honours) pada Monash University, Australia;
  2. Environmental Science dan Food Technology pada Wageningen University and Research, Belanda;
  3. Aeronautical Engineering (Honours) pada The University of Sydney, Australia;
  4. Aerospace Systems pada Australian National University, Australia;
  5. Mechanical Engineering (Honours) pada The University of Queensland, Australia;
  6. Mechanical Engineering pada McGill University, Kanada.

Karir belajar Novrani selama di SMA diisi dengan berbagai aktivitas. Dimulai dari keputusannya mengikuti pertukaran pelajar selama setahun di Texas US dengan beasiswa penuh dari Kennedy-LugarYouth Exchange and Study (KL-YES). Sepulang dari US, ia pun semakin mantap untuk kembali ke luar negeri dan program BIM menyediakan jalan untuk hal tersebut.

Selama menjalani program BIM, ia mendapat kesempatan mengikuti berbagai kursus seperti IELTS dan SAT, penulisan esai, magang di kampus, pendampingan konselor, dan social project experience. Serangkaian kursus ini sengaja diprogramkan untuk mendukung kesiapan peserta agar dapat diterima di universitas unggulan dunia.

Setelah kembali dari US, Novrani aktif menjadi pembicara dalam sejumlah kegiatan yang digelar berbagai komunitas dan institusi. Mendirikan Youth That Care sebagai wadah bagi generasi Z untuk berkontribusi langsung dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Untuk menjaga keterhubungannya dengan dunia global, Novrani mengikuti berbagai konferensi internasional, baik secara luring maupun daring. Termasuk hadir secara langsung pada Asia Youth Internasional Model United Nation (AYIMUN) di Kuala Lumpur Malaysia pada Oktober 2022.

“Praktis selama satu tahun terakhir ini saya seperti belajar di dua tempat. Pertama di sekolah dan kedua di kelas BIM,” ujar Novrani yang akrab disapa Erryzta. Dari program ini pula, ia mendapat kesempatan mengikuti pameran proyek sosial dan menjadi peserta bincang prestasi talenta Indonesia yang digelar Kemendikbudristek di Jakarta pada tahun 2023 dan 2024.

Dari enam PTUD yang dilulusi, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) memilih Mechanical Engineering (Honours) pada The University of Queensland di Brisbane- Australia, sebagai tempat Novrani akan kuliah. “Dari enam pilihan yang tersedia pada akhirnya BPI-lah yang menentukan,” katanya.

Apakah tidak ingin kembali ke US? Novrani mengatakan mendapat dorongan kuat dari kedua orang tuanya untuk kembali ke US dan kuliah di The University of Texas. Universitas yang berada di Austin ini telah ia kunjungi dua tahun lalu dan saudara angkatnya ketika pertukaran pelajar juga kuliah di universitas ini. “Saya sudah mencoba dan ikut serangkaian tes tapi belum berhasil,” ujarnya.

Saat ini Novrani fokus mempersiapkan diri untuk berangkat ke Brisbane dan harus berada di kota itu pertengahan Juli mendatang. “BPI telah menyelesaikan semua pembiayaan yang ditetapkan universitas. Alhamdulillah visa saya juga telah terbit,” tambahnya.

Ia merasa berbagai peluang yang diterimanya merupakan keberuntungan dan dukungan dari berbagai pihak. “Saya sedang beruntung saja mendapat kesempatan seperti ini. Teman-teman saya banyak yang lebih pintar di luar sana,” katanya.

Menurut Dr Rahmat Bakri SH MH, orang tua Novrani, awalnya putri mereka lebih diarahkan untuk menjadi diplomat. Karena itulah, saat duduk di kelas 11 SMA Novrani langsung disertakan dalam pertukaran pelajar di US.

Namun justru inilah yang menjadi titik balik pilihan studi Novrani. Di Kota Houston Texas, ia bersekolah di Energy Institute High School yang merupakan sekolah teknik di kota terbesar keempat di US itu.

“Setelah pulang dari Amerika, ia makin mantap masuk ke dunia STEM (science, technology, engineering, and mathematics) dan kami sangat mensupport. Setahun di Texas telah membentuknya menjadi anak perempuan yang kuat dan berani,” kata dosen Fakultas Hukum Universitas Tadulako ini.

“Selaku orang tua, kami sangat berterima kasih kepada Mas Menteri, pihak sekolah, guru-guru yang pernah mendidik, dan teman-temannya yang telah memberikan ruang kondusif bagi Novrani untuk mengembangkan karir belajarnya selama ini,” tambahnya.(**)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!