01 July 2024
25.4 C
Palu

Dualisme Kepengurusan Dewan Adat Wita Mori Dimediasi Bupati Morut

Must read

MORUT – Semangat rekonsiliasi terhadap dualisme dewan adat menjadi semangat seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan saat ini. Penegasan ini dikatakan Bupati Morowali Utara Delis Djulkerson Hehi Jumat (28/6) pagi diruang Pola Kantor Bupati saat memberikan sambutan pengukuhan Dewan Adat Wita Mori yang diketuai Julius Pode.

“Orang orang tua kami berikan kami contoh bagi generasi muda bagaimana kita bisa bersatu. Jangan berikan kami contoh yang tidak baik. Berikan kami contoh tuwu mate memaroko, berikan kami contoh sebagaimana lagu Wita Mori yang selalu kita kumandangkan. Dan kegiatan hari ini tidak mengurangi semangat itu,” tegas Delis.

Sebelumnya Delis menjelaskan jika dirinya telah mengundang orang orang tua yang berbeda pendapat untuk bertemu dan memulai upaya rekonsiliasi.

“Alasan saya menghadiri acara hari ini adalah karena saya memahami betul bagaimana berorganisasi. Tidak boleh ada kevakuman dalam kepengurusan agar organisasi bisa berjalan. Tapi rangkaian acara hari ini saya tegaskan tidak menyurutkan semangat kita untuk melakukan rekonsiliasi bagi Wita Mori. Tidak membatalkan agenda kita kedepan untuk mempersatukan orang orang tua kita,” kata Delis.

Selama ini terjadi dualisme kepengrusan Dewan Adat dibawa kepemimpinan Ten Marunduh dan kepengurusan lainnya dibawa kepemimpinan Julius Pode.

Dalam dua kali pertemuan 6 dan 18 Juni di Rujab Bupati, kedua pimpinan lembaga adat ini menyepakati dan menandatangi kesepakatan pelaksanaan mubes serta telah membentuk kepanitiaan.

“Saya ingatkan bahwa pemegang mandat tertinggi lembaga adat Wita Mori adalah orang orang tua kami lembaga adat desa yang ada didesa-desa, bukan para elit bukan juga bupati,” kata Delis.(*)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!