Poso- Badan Bank Tanah telah menyiapkan lahan seluas 2.900 hektar di Lembah Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dari total 6.647 hektar lahan berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Lahan ini akan difokuskan untuk pengembangan industri peternakan sapi perah dan pengolahan susu.
Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo, dalam kunjungannya bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Duta Besar RI untuk Vietnam, Deni Abdi, menyatakan bahwa Bank Tanah siap mendukung investasi di sektor ini. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh investor industri sapi perah dari Vietnam.
“Kami siap menerima investasi. Bank Tanah telah menyiapkan master plan untuk pengembangan lahan 6.647 hektar ini,” kata Perdananto Aribowo, Rabu (25/9) di Poso.
Dalam rencana tersebut, lahan akan dibagi untuk peternakan dan perkebunan yang sudah siap menerima investasi.
Kehadiran investor diharapkan dapat mempercepat pembangunan industri sapi perah serta pengolahan susu, yang juga sejalan dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan, kawasan ini juga diharapkan bisa menjadi penopang kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), terutama dalam penyediaan susu dan produk peternakan lainnya.
Ia menegaskan bahwa konsep IKN adalah kawasan mandiri pangan, sehingga suplai kebutuhan pokok dapat dipenuhi dari provinsi-provinsi sekitar.
“Kami ingin IKN mandiri, tidak bergantung pada impor pangan. Beras bisa disuplai dari Kalimantan, sementara susu dan daging bisa datang dari Sulawesi Tengah,” kata Amran Sulaiman.
Lahan yang dikuasai Bank Tanah ini terletak di kawasan dengan ketinggian antara 1.048 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut dan berjarak sekitar 117 kilometer dari Kota Palu.
Akses ke lokasi didukung oleh infrastruktur jalan provinsi yang menghubungkan berbagai wilayah di Lore Utara, Lore Timur, dan Lore Peore.
Dengan adanya investasi ini, pemerintah berharap dapat mendorong kemandirian pangan nasional serta mendukung program prioritas pemerintah terkait peningkatan gizi masyarakat, termasuk program susu gratis bagi anak-anak sekolah.
