Site icon Radar Sulteng

Pendeta GKST Didaftarkan Menjadi Peserta BPJamsostek

SOSIALISASI : BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Sulawesi tengah sosialisasi manfaat Termasuk dengan menggandeng Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). (IST)

POSO – BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Sulawesi tengah tetap berkomitmen memberikan edukasi dan sosialisasi manfaat seluruh pekerja yang ada diwilayah kerjanya. Termasuk dengan menggandeng pihak Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) salah satu organisasi Gereja terbesar di provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada 9 mei 2023 bertempat di kantor Sinode GKST tentena Poso kepala kantor BPJAMSOSTEK Sulawesi tengah, Lubis Latif didampingi oleh Kepala Kantor cabang BPJAMSOSTEK Poso A. Syamsu Rijal, diterima Sekretaris Sinode GKST Pdt Jetroson Rense M.Th.

Dalam pertemuan tersebut dirangkaikan dengan pertemuan seluruh pendeta Gereja Kristen Sulawesi tengah (GKST) yang melayani di wilayah-wilayah Sinode se Sulawesi Tengah.

“Jadi dalam kesempatan ini, kami memberikan edukasi kepada pemimpin masing-masing jemaat di lingkup pelayanan gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) untuk ikut ambil bagian dalam manfaat program perlindungan BPJamsostek bagi pekerja informal (Bukan Penerima Upah) yang ada dilingkup pelayanan gereja dengan menjadi agen perisai,” terang lubis Latif.

Ditambahkan Lubis Latif, bahwa sebelumnya semua kepengurusan dan pendeta yang melayani dilingkungan Gereja Kristen Sulawesi tengah sudah didaftarkan menjadi peserta BPJamsostek dengan variasi program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan ada sebagian Klasis yang sudah ikut Jaminan Hari Tua.

“Untuk itu hari ini bersama-sama dengan Kepala BPJamsostek Poso mengapresiasi Sinode GKST yang sudah memfasilitasi kegiatan sosialisasi terkait mekanisme menjadi bagaimana menjadi Agen Perisai. Dimana salah satu bentuk kerja sama kepedulian untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja yang ada disekitar kita,” kata Lubis latif menjelaskan.

“Semoga dengan kegiatan yang dilakukan hari ini dapat menjadi motor penggerak bagi stakeholder dan bahkan organisasi keagamaan untuk berperan aktif  dalam memberikan perlindungan kepada semua pekerja,” tutup Lubis Latif.(*/ron)

Exit mobile version