MINAHASA – Tingkatkan kesinambungan upaya dalam mendorong produktivitas pertanian melalui edukasi dan pendampingan petani, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memeriahkan Modoinding Potato Festival 2024, yang berlangsung di Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara belum lama ini.
Acara tahunan ini digelar Pemkab Minahasa Selatan, untuk mengenalkan potensi wisata pertanian sekaligus mengangkat keunggulan hortikultura di daerah tersebut.
VP Marketing Business Partner Korporasi (MBPK) Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, mengungkapkan keikutsertaan Pupuk Kaltim pada kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan memperkuat sektor pertanian Indonesia, utamanya mendorong peningkatan kapasitas petani. Hal ini bagian dari langkah strategis Pupuk Kaltim, untuk terus berperan aktif memberikan edukasi bagi petani Indonesia, sejalan dengan tujuan meningkatkan produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
“Kegiatan ini juga menjadi sarana Pupuk Kaltim mendorong penguatan ketahanan pangan, dimana edukasi yang diberikan bagi petani diharap mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara merata di Indonesia,” ucap Indah, Kamis (14/11/2024).
Menurut dia, Pupuk Kaltim sebagai perusahaan agribisnis dan instrumen pendukung pertanian nasional, selalu mengedepankan produk unggulan yang ramah lingkungan. Mulai dari produk Nitrea, NPK Pelangi, hingga Pupuk Hayati Ecofert dan Biodex, yang telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas berbagai komoditi pertanian, melalui program pendampingan di sejumlah wilayah tanggungjawab Perusahaan.
Maka dengan keterlibatan Pupuk Kaltim pada kegiatan tersebut, juga bagian memperkuat brand awareness Perusahaan di kalangan petani, untuk tidak ragu menggunakan produk Pupuk Kaltim pada berbagai jenis komoditas pertanian setempat. Utamanya kentang, sebagai komoditas utama Modoinding yang diharap bisa makin dipacu secara optimal.
“Pupuk Kaltim senantiasa berupaya mengedukasi petani agar lebih memahami cara penggunaan pupuk secara baik dan benar. Terutama produk Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok untuk berbagi karakteristik lahan dan tanaman, serta ramah lingkungan dalam mendukung pertanian berkelanjutan,” terang Indah.
Berkaca pada hasil pendampingan sebelumnya, produktivitas pertanian kentang di berbagai daerah mampu dipacu optimal oleh Pupuk Kaltim, salah satunya di Gowa Sulawesi Selatan, dimana produktivitas kentang meningkat sebesar 58,18 persen dari 5,5 ton/ha menjadi 8,7 ton/ha. Begitu juga di Malang Jawa Timur, hasil panen kentang melonjak 27 persen dari 32 ton/ha, menjadi 44 ton/ha.
Keberhasilan ini diharap bisa turut diikuti oleh petani di Modoinding secara khusus, dimana Pupuk Kaltim tidak hanya menekankan pada penggunaan produk yang tepat, tapi juga memberikan pendampingan intensif dengan melibatkan tim ahli Perusahaan. Mulai dari tenaga penjualan yang siap memberikan informasi hingga konsultasi kepada petani, sehingga segala kendala yang dihadapi dalam sektor pertanian bisa diatasi dan ditangani dengan lebih tepat.
“Selain itu Pupuk Kaltim juga menyiapkan tenaga agronomis di daerah, yang siap mendampingi selama budidaya pertanian. Didukung tim Mobil Uji Tanah sebagai layanan perusahaan untuk mendukung kelangsungan daya dukung lahan,” lanjut Indah.
Pjs Bupati Minahasa Selatan Steven Liow, mengapresiasi peran serta Pupuk Kaltim dalam Modoinding Potato Festival, yang kini memasuki tahun penyelenggaraan ke-9 tahun. Menurut dia, festival ini tidak hanya mengenalkan potensi pertanian Modoinding, tetapi juga menjadi upaya strategis dalam membangun ekonomi berbasis agrowisata.
Modoinding sebagai kawasan dengan kondisi geografis yang mendukung, telah lama dikenal sebagai penghasil kentang berkualitas tinggi. Dan melalui festival ini potensi hortikultura Modoinding diharap semakin dikenal luas, sehingga memberikan dampak positif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami ingin mengangkat Modoinding sebagai sentra produksi kentang dan sayuran unggulan, sekaligus menjadikannya destinasi wisata yang menarik. Maka festival ini diharap bisa menjadi agenda tetap kalender pariwisata nasional, serta mampu menarik lebih banyak wisatawan,” papar Liow.
Menurut dia, kolaborasi antara Pupuk Kaltim, pemerintah daerah dan masyarakat dalam Modoinding Potato Festival, menunjukkan sinergi yang kuat untuk memajukan sektor pertanian dan pariwisata. Mengingat festival ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga salah satu daya tarik utama yang memperkenalkan keindahan dan potensi Sulawesi Utara kepada wisatawan nasional maupun internasional.
“Dengan Modoinding Potato Festival, diharapkan potensi pertanian kentang masyarakat dapat semakin terdengar luas sehingga makin berdampak pada memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Liow.(*)