Site icon Radar Sulteng

Teruslah Pererat Persaudaraan di Tanah Rantau, Permippos Rukun Tinoe di Kota Palu Gelar Perayaan Natal di Awal Desember

SAMBUTAN : Ketua Rukun Tinoe di Kota Palu, Cornelius Nggau menyampaikan sambutan pada perayaan Natal Rukun Tinoe, Jumat sore (1/12/2023). (RONY SANDHI)

PALU – Perhimpunan Masyarakat Indonesia Pamona Poso (Permippos) Rukun Tinoe di Kota Palu, Jumat sore (1/12/2023).
Ibadah Natal Rukun Tinoe, dipimpin Pendeta Connie Lumentut, ST.h.

Dalam khotbahnya, Pendeta Connie menekankan, kemuliaan bagi Allah dan damai sejahtera di bumi menjadi makna bahwa tanggungjawab dan kemurnian yang diberikan. Sekarang Rukun Tione, damai sejahtera mempererat persaudaraan di tanah rantau. “Jangan sudah di tanah rantau, malah sesama anggota tidak rukun. Di tahun yang baru marilah kedepan kita mempererat persaudaraan dalam damai sejahtera untuk memuliakan bagi Allah,” pesannya.

Ketua Rukun Tinoe di Kota Palu, Cornelius Nggau dalam sambutannya menyambut para tamu undangan anggota rukun dan para penasehat rukun dengan ucapan selamat natal.

Cornelius juga membacakan sejarah singkat terbentuknya Rukun Tinoe di Kota Palu yang pada awalnya merupakan perkumpulan mahasiswa asal Desa Saojo yang sering melaksanakan ibadah persekutan mahasiswa. “Berawal dari persekutuan mahasiswa kini menjadi rukun dan nama Tinoe yang dapat diartikan secara keseluruhan sebeban sepenanggungan. Dalam perayaan Natal Rukun Tinoe ini diharapkan kebersamaan dan persekutuan terus terjaga dalam kerukunan di organisasi kita ini,” ujarnya.

Senada dengan itu Ketua Permippos, Arif Managanta dalam sambutannya, mengutarakan, membangun kebersamaan dalam kegiatan kerukunan bisa lebih memperat tali persaudaraan sesama warga Pamona dan warga Poso yang ada di Kota Palu. “Dengan momen perayaan Natal ini diharapkan sebagai warga Poso kita akan terus merawat kerukunan untuk hidup dalam Sintuwu Maroso sebagai semboyan bersama membangun kebersamaan yang kuat,” terangnya.

Sementara Pembina Rukun Tinoe, Rasid Tangkidi dalam pesan Natal, menekankan program dalam organisasi harus terus berjalan. “Program di tahun 2023, khususnya program ibadah rutin, di tahun 2024 harus dievaluasi agar program di tahun 2024 bisa lebih diaktifkan kembali, sehingga pertemuan-pertemuan kerukunan lebih semangat dan terasa kebersamaannya,” pesan Rasid Tangkidi. (ron)

Exit mobile version