Site icon Radar Sulteng

Ajak Mahasiswa Memadukan Nilai Religius dan Kearifan Lokal

AWAL MULA PERKULIAHAN : Kuliah Umum semester genap tahun akademik 2023/2024 dengan menghadirkan narasumber yakni Anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid, di Auditorium UIN Datokarama Palu, kemarin (4/2). FOTO : DOK

PALU – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu melaksanakan Kuliah Umum semester genap tahun akademik 2023/2024 dengan menghadirkan narasumber yakni Anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid, di Auditorium UIN Datokarama Palu, kemarin (4/2).

“Rektor beserta seluruh civitas akademika UIN Palu mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Anwar Hafid yang bersedia hadir di acara perkuliahan pada hari ini,” kata Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Lukman S Thahir.

Kuliah umum yang juga dihadiri Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Sulteng Ulyas Taha, para Wakil Rektor, pejabat UIN Palu dan dipadati ribuan mahasiswa itu mengangkat tema “Penerapan nilai-nilai religius dan kearifan lokal dalam kepemimpinan menuju good university governance”.

Prof Lukman mengatakan bahwa tema yang diangkat ini merupakan disertasi dari narasumber Kuliah Umum sendiri yakni Bapak Anwar Hafid.

“Sebuah sentuhan yang sangat luar biasa, yang sebenarnya menurut saya lebih mengarah ke spiritualitas, karena ada pendekatan nilai spiritualitas, dan orang yang tidak menetapkan nilai-nilai spiritualitas pasti dia tidak tersambung dengan kearifan lokal, itu pasti berbenturan,” kata Prof Lukman dalam sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Prof Lukman juga sedikit memberikan gambaran bahwa UIN Palu memiliki Fakultas Tarbiyah yang berada di Kabupaten Sigi, yang terjadi kira-kira penurunan tingkat pendaftaran mahasiswa baru, karena belum ada alat transportasi.

“Karena kebetulan bapak di komisi V, itu komisi perhubungan, siapa tahu bisa mengisi kekosongan ini memberikan dua bus. Jadi sebenarnya sudah banyak yang dinyatakan lulus (Maba, red), tapi karena kendala kendaraan sehingga mereka harus keluar dari Fakultas Tarbiyah,” sebut Rektor.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid mengungkapkan di hadapan para mahasiswa bahwa jika untuk menerapkan nilai religius dalam kehidupan sehari-hari, bisa dimulai dengan salat berjamaah tepat pada waktunya. Jika nilai religius ini sudah mendarah daging dalam kehidupan, maka InsyaAllah good governance itu bisa dibuktikan.

“Begitu adzan berkumandang semua acara ditutup, tapi kalau kita sekarang kalau adzan berkumandang berhenti dulu sebentar selesai adzan lanjut,” ungkapnya.

Lanjut Anwar Hafid, nilai-nilai religius yang hilang dari kehidupan selanjutnya adalah mengaji alquran. Olehnya itu, nilai religius yakni mengaji ini pernah diterapkannya saat menjabat sebagai Bupati di Morowali dengan programnya yakni Morowali Mengaji. “Jadi konsepnya bagaimana kita bisa mengurus kehidupan kalau pedoman hidup tidak bisa dibaca,” tutupnya.(*/acm)

Exit mobile version