PALU – Festival kurikulum merdeka tahun 24 merupakan ruang belajar dan berbagi kepada para peserta didik, orang tua, guru, dan tenaga kependidikan untuk menampilkan praktik-praktik implementasi kurikulum merdeka.
Hal tersebut ditekankan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Dr Fahrudin D Yambas saat mewakili Gubernur Sulteng Rusdy Mastura saat membuka Festival Kurikulum Merdeka Tahun 2024, yang dilaksanakan oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulteng mulai Kamis (4/7) hingga Sabtu (6/7) di Kantor BPMP Sulteng.
“Saya yakin, dengan kegiatan ini kita dapat saling belajar dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan kurikulum merdeka di setiap satuan pendidikan,” kata Fahrudin Yambas.
Dalam Festival Kurikulum Merdeka ini ditampilkan berbagai karya foto dan video tentang potret cerita kurikulum merdeka. Olehnya itu, Fahrudin Yambas mengajak seluruh pihak terkait untuk aktif berpartisipasi dalam festival kurikulum merdeka tahun 2024.
Partisipasi itu dalam bentuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif, kreatif, dan relevan dengan tuntutan zaman.
“Dengan demikian kita dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi insane yang kompeten, mandiri dan berdaya saing di era global ini,” sebutnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Sulteng tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama sebagai masyarakat. Kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan kolaborasi yang baik dari seluruh pihak, diharapkan kualitas pendidikan di Provinsi Sulteng dapat terus meningkat sehingga menciptakan generasi yang lebih berkualitas dan kompetitif di masa depan.
“Mari kita jadikan festival kurikulum merdeka ini sebagai momentum untuk terus berkolaborasi dan berinovasi dalam menciptakan pendidikan yang bermakna bagi generasi di masa depan,” pesan Fahrudin Yambas.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja I BPMP Sulteng Dr Heriwanty menambahkan kurikulum merdeka sendiri diimplementasikan kurang lebih sudah tiga tahun, dan semua sekolah sudah diberikan kesempatan untuk mendaftarkan diri untuk menerapkan kurikulum merdeka sampai tahun 2027.
“Setelah kurang lebih tiga tahun satuan pendidikan menerapkan kurikulum merdeka, tentu sudah ada praktik baik yang dilaksanakan oleh teman- teman, baik itu kepala sekolah, guru, pengawas sekolah bahkan stakeholder kita, termasuk orang tua dan anak-anak kita, dari apa yang sudah dipraktikkan tersebut, kita harap praktik-praktik baik itu bisa dishare ke orang lain,” jelasnya.
Maka melalui festival kurikulum merdeka ini kata Heriwanty, pihaknya ingin mengekspos praktik baik yang otentik dari kurikulum merdeka melalui potret cerita dalam bentuk foto dan video tentang pembelajaran yang menyenangkan mengenai kurikulum merdeka.
“Untuk seleksi video dan foto yang ditampilkan di festival ini terkait dengan implementasi kurikulum merdeka, jadi peserta ini yang masuk nominasi untuk potret cerita, dan ada penghargaan walaupun sederhana tetapi kami tetap akan berikan bagi siapa saja yang terpilih sebagai pemenang lomba nanti,” tutup Heriwanty.(acm)