PALU – Setelah lima tahun pascabencana, Sekolah Dasar (SD) Inpres 2 Kawatuna yang kondisinya memprihatinkan, segera akan dibangun kembali oleh Pihak Kementerian PUPR. Pembangunan sendiri tidak lepas dari kontribusi Anggota Komisi V DPR RI, H Anwar Hafid yang mengusulkan langsung kepada mitra kerjanya di DPR RI, yakni Kementerian PUPR.
Informasi terkait kondisi SD Inpres 2 Kawatuna sendiri, awalnya disampaikan oleh Ansharullah Iman Syah, salah seorang pengurus Partai Demokrat Sulteng, yang terpanggil untuk memfasilitasi agar sekolah tersebut mendapat bantuan. Kepada Radar Sulteng Rabu (6/12/2023), Ansharullah mengatakan, bahwa bangunan sekolah yang berada di Kelurahan Kawatuna itu, kondisinya memang sangat memprihatinkan akibat gempa bumi yang terjadi beberapa tahun lalu.
“Tembok-temboknya sudah retak dan mengancam keselamatan siswa-siswa yang belajar di tempat itu,” ungkap Ansar, sapaan akrabnya.
Sekitar setahun lalu, Ansar mengaku baru mengetahui ada SD di lokasi yang memang luput dari perhatian masyarakat, karena berada di pinggiran kota. Awalnya, dia melihat anak-anak tersebut berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
“Setahun lalu, saya melihat anak-anak SD ini berjalan tanpa alas kaki, sehingga timbul niat saya untuk membantu mereka memiliki sepatu. Akhirnya saya dapat informasi kalau mereka bersekolah di SD Inpres 2 Kawatuna,” terangnya.
Ansar juga mengaku prihatin ketika datang ke SD tersebut, mendapati kondisi bangunannya yang rusak. Fasilitas pendidikan yang ada itu, tidak sebanding dengan semangat para siswa yang datang dengan berjalan kaki dari rumah mereka di wilayah Uventumbu, yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki.
“Saya juga bertemu dengan pihak sekolah lewat Kepala Sekolahnya, selain kondisi anak-anak yang serba terbatas, pihak sekolah juga menyampaikan kondisi sekolah ini sejak didirikan hingga saat ini,” ungkapnya.
Melihat hal itu, usai memberikan bantuan sepatu sekolah kepada anak-anak di SD tersebut, Ansar pun terpanggil untuk menyampaikan kondisi tersebut kepada Ketua DPD Partai Demokrat, Anwar Hafid yang juga anggota DPR RI dari Dapil Sulteng. Laporan ini pun direspon cepat oleh Anwar Hafid, yang langsung menindaklanjuti dengan meneruskannya kepada pihak Kementerian PUPR.
“Alhamdulillah, tahun ini anggaran pembangunan dan renovasi kembali SD Inpres 2 Kawatuna akhirnya turun dan bangunan akan segera dikerjakan pihak terkait,” papar Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Palu dari Dapil Palu Timur-Mantikulore ini.
Dia pun berharap, kedepan bila sekolah sudah selesai dibangun dan direnovasi, dapat menambah semangat anak-anak dari Uventumbu ini untuk terus belajar dan mendapatkan pendidikan yang lebih layak untuk masa depan mereka yang lebih baik. Juga menambah semangat para tenaga pengajar.
“Kami prihatin, karena ternyata sejak bencana gempa 2018 memang sekolah ini belum tersebut perbaikan,” tegasnya.
Para siswa SD ini umumnya berasal dari keluarga kurang. Dia pun sudah pernah mendatangi rumah-rumah siswa yang ada di Uventumbu, sehingga mengetahui bagaimana perjuangan anak-anak ini bisa sampai ke SD Inpres 2 Kawatuna. “Saya saja naik motor, kemudian lanjut jalan kaki terasa sangat jauh, bagaimana dengan mereka?,” sebut Anshar, yang juga pernah memfasilitasi aspirasi masyarakat di BTN Lasoani Bawah, terkait dengan perbaikan jalan masuk perumahan.
Sementara itu, Kepala SD Inpres 2 Kawatuna, Abiazid Spd menyampaikan, jika bangunan sekolahnya saat ini akan segera dilakukan pembangunan dan renovasi oleh Kementerian PUPR. Saat ini pihak kontraktor, tengah melakukan pengukuran dan juga pemasangan pagar di proyek tersebut. “Untuk sementara nanti jika sudah mulai pembangunan, anak-anak kita bawa pindah belajar di dekat kantin,” ungkap Kepsek yang baru setahun menjabat ini.
Dia pun membenarkan, bahwa pembangunan dan renovasi sekolah tersebut, berkat informasi yang diberikan Ansharullah kepada Anggota DPR RI Komisi V, Anwar Hafid yang kemudian diteruskan ke pihak PUPR. Untuk itu mewakili pihak sekolah, dia mengaku berterimakasih atas terwujudnya pembangunan dan renovasi SD Inpres 2 Kawatuna.
“Apa yang menjadi harapan kita selama ini, Alhamdulillah sudah terjawab. Selama ini kami sangat khawatir dengan kondisi bangunan sekolah yang rawan ambruk bila terjadi gempa. Makanya anak-anak selalu kita imbau untuk waspada, bila tidak diminta terjadi gempa,” terangnya.
Dia pun mengakui, bahwa sejak sekolah ini dibangun 1986, baru sekali direnovasi pada Tahun 2007. Saat ini, SD Inpres 2 Kawatuna, memiliki siswa sebanyak 54 orang, yang rata-rata merupakan anak-anak dari wilayah Uventumbu, Kelurahan Kawatuna. Mereka berjalan kaki naik turun gunung untuk sampai ke sekolah dan memakan waktu sekitar dua jam.
Pembangunan dan renovasi SD Inpres 2 Kawatuna ini, dikerjakan oleh PT Wahana Mitra Kontrindo, dengan melaksanaan pekerjaan rekonstruksi bangunan 4 ruang kelas belajar, ruang Perpustakaan dan Toilet. Juga melakukan rehabilitasi 2 ruang kelas belajar dan 3 rumah dinas. (agg)