PALU – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Reny Lamadjido, membawa visi besar dalam mengatasi masalah stunting yang masih tinggi di wilayah ini. Bersama calon Gubernur Anwar Hafid, Reny berkomitmen untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak dan ibu hamil sebagai solusi konkret dalam menurunkan angka stunting di Sulawesi Tengah.
Reny Lamadjido menegaskan, program pemberian gizi tambahan ini akan menjadi prioritas utama pemerintahan mereka jika terpilih. Pasangan Anwar-Reny ingin memastikan bahwa seluruh anak-anak di Sulawesi Tengah mendapatkan nutrisi yang memadai demi masa depan yang lebih sehat.
“Stunting ini akan menjadi perhatian utama kami. Kami akan memberikan makanan tambahan bagi anak-anak dan ibu hamil untuk mencegah stunting,” ujar Reny Lamadjido, Jumat (27/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Reny menyampaikan gagasannya di hadapan ribuan warga Desa Karunia, Kabupaten Sigi. Stunting menjadi salah satu isu utama di wilayah ini, dengan angka yang masih cukup tinggi. Program ini akan dimulai dari daerah-daerah yang angka stuntingnya masih tergolong tinggi, termasuk Sigi dan Donggala.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Sigi mencapai 26,4 persen. Kabupaten Donggala mencatat angka yang lebih tinggi, sebesar 34,1 persen, menjadikannya daerah dengan angka stunting tertinggi di Sulteng. Hal ini menjadi alasan kuat bagi Reny untuk menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas di wilayah-wilayah tersebut.
“Program ini kami fokuskan di daerah-daerah yang paling membutuhkan, seperti Sigi dan Donggala. Anak-anak di sana akan mendapatkan asupan gizi tambahan untuk mencegah stunting,” jelas Reny.
Reny Lamadjido juga menegaskan bahwa program pemberian makanan tambahan ini selaras dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng. Dalam hal ini, susu gratis juga akan diberikan kepada bayi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gizi mereka.
“Kami akan memberikan susu gratis bagi bayi-bayi di Sulteng. Ini program yang sudah menjadi perhatian utama pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan,” tegasnya.
Selain itu, Reny juga menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, bahkan sebelum seorang wanita memasuki masa kehamilan. Salah satu langkah yang diambil adalah pemberian tablet zat besi kepada remaja putri berusia 14-18 tahun, yang diyakini dapat membantu mencegah stunting di masa depan.
“Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini. Pemberian tablet zat besi kepada remaja putri akan menjadi langkah awal untuk memastikan mereka memiliki gizi yang baik sebelum memasuki usia reproduksi,” papar Reny.
Putri mantan Gubernur Sulawesi Tengah, Abdul Aziz Lamadjido, ini juga menggarisbawahi bahwa upaya mencegah stunting bukan hanya soal asupan gizi, tetapi juga soal kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sejak usia dini.
“Upaya pencegahan tidak hanya sebatas pemberian makanan tambahan, tetapi juga edukasi dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga gizi yang baik sejak usia dini,” ungkap Reny.
Program Berani Sehat yang diusung Anwar-Reny tidak hanya fokus pada penanganan stunting, tetapi juga pada peningkatan kualitas kesehatan secara keseluruhan di Sulawesi Tengah. Melalui program ini, Anwar-Reny berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan gratis yang dapat diakses hanya dengan menunjukkan KTP, serta membangun rumah sakit berstandar internasional di Kota Palu.
Dukungan masyarakat terus mengalir untuk Reny Lamadjido, yang dinilai sebagai sosok pemimpin perempuan yang mengerti betul kebutuhan kaum ibu dan anak. Pengalaman Reny di dunia kesehatan membuatnya sangat memahami pentingnya gizi dan kesehatan dalam menciptakan generasi yang kuat dan sehat di masa depan.(*)