PALU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata di Kota Palu merawat anak gadis di bawah umur usia 16 tahun yang menjadi korban kasus asusila oleh 11 pria di Kabupaten Parigi Moutong.
Korban saat ini dirawat secara intensif di ruangan khusus di RSUD Undata dan mendapatkan penanganan medis dari tiga dokter bedah. Meskipun dalam kondisi baik, namun korban sering mengeluh sakit di bagian perut.
“Jadi saat ini penanganannya, ada tiga dokter ahli yang terlibat, yaitu dokter bedah anak, bedah kebidanan, dan bedah digestif,” kata Direktur RSUD Undata drg. Herry Mulyadi, Rabu (31/05/2023).
Dokter Herry menjelaskan, berdasarkan penanganan dari para dokter, korban harus menjalani operasi pada rahimnya yang terinfeksi. Keputusan ini diambil setelah konsultasi antara ketiga dokter yang terlibat, termasuk pembahasan mengenai risiko yang mungkin dialami oleh pasien. Rencana operasi juga telah disampaikan kepada keluarga korban.
Menurut Herry, operasi belum dapat dilakukan secara segera karena masih perlu menunggu hasil parameter laboratorium yang belum mencapai kondisi yang baik. Para dokter khawatir bahwa jika operasi dilakukan saat ini, akan muncul risiko yang lebih besar mengingat usia korban yang masih 16 tahun.
“Tindakan operasi belum dapat dilakukan karena ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, termasuk perbaikan kondisi pasien. Oleh karena itu, operasi baru dapat dilakukan setelah kondisi pasien membaik,” ungkap Hery.
Di sisi lain, Herry menambahkan bahwa pihak RSUD telah menempatkan korban di ruangan khusus guna menjaga privasinya. Langkah ini diambil untuk melindungi korban yang telah mengalami kasus yang begitu traumatis. Kejadian asusila tersebut, menurutnya, tidak hanya berdampak pada kondisi fisik korban, tetapi juga mempengaruhi psikologinya.
“RSUD Undata telah menangani kasus ini dengan serius, dan kami mohon doanya agar anak kita ini dapat pulih kembali. Kejadian ini merupakan situasi yang luar biasa,” tutupnya. (who)
