MOROWALI – Sosialisasi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Terminal Khusus (Tersus) PT Vale tidak transparan alias tertutup.
Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung secara virtual dengan pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Dinas terkait Provinsi Sulawesi Tengah di ruang Pola Kantor Bupati Morowali, Jumat (4/8).
Rencana pembuatan terminal khusus di areal PT. Vale Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali pihak konsultan PT Vale menggelar sosialisasi penyusunan Amdal pembangunan tersus di Kecamatan Bungku Timur.
Selain pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Dinas terkait Provinsi Sulawesi Tengah juga dihadiri oleh Wabup Morowali Dr.Najamudin, Dinas terkait Kabupaten Morowali, camat, dan Kepala Desa binaan.
Hanya saja kegiatan sosialisasi tersebut tertutup untuk media, sehingga banyak hal yang penting tentang kegiatan tersebut dilaksanakan dan seberapa besar manfaatnya, jangan sampai kegiatan ini hanya seremonial saja dan selesai di meja.
Upaya konfirmasi media ini kepada pihak penyelenggara tidak mendapat respon. Bahkan dari PT Vale sendiri
mengaku tidak mengetahui masalah ini dan mengakunya juga diundang.
” Silahkan tanyakan kepada pihak penyelenggaran kegiatan ini, kami hanya diundang,” kata salah satu karyawan PT Vale ditemui diacara tersebut.
Sementara itu dalam acara sosilaisasi tersebut Asnan Kades Geresa Kecamatan Bungku Timur Kab Morowali terkait adanya pembangunan smelter di Sambalagi Kec Bungku Pesisir menolak keras dan meminta agar dibangun di wilayah Bungku Timur sesuai dengan yang tertuang dalam Kontrak Karya serta kurangnya memberikan informasi terkait penerimaan karyawan.
Di tempat yang sama, Ita Gawi Kadis DLH Morowali juga menyesalkan terkait adanya pihak kontraktor yang mengambil material di sekitar jembatan Dampala untuk itu agar dilakukan pengawasan yang ketat agar kontraktor mengambil material yang legal, dan tidak mengambil material yang ilegal atau tidak ada ijin galian C. (Yon)