Radarsulteng.id – Tim Riset MAN Insan Cendekia Kota Palu masuk 10 besar dan meloloskan Naskah penelitiannya di tingkat nasional, pada ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja Nasional (LKIRN).
Event yang diberinama Pelita Fair merupakan salah satu acara kompetisi yang gelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa (UKM Pelita) UNTIDAR Magelang.
Acara yang bertema “Inovasi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)” ini diadakan di Gedung Kuliah Umum dr. H. R. Suparsono UNTIDAR pada 18 Agustus 2024 mendatang.
Acara ini diselenggarakan setiap tahunnya sebagai ajang kompetisi antar siswa SMA/SMK/MA sederajat dan antar mahasiswa untuk meningkatkan inovasi, kreativitas, penguasaan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Acara Pelita Fair tahun 2024 diadakan secara offline di Universitas Tidar. Beberapa kategori perlombaan yang dilaksanakan antara lain Olimpiade Biologi, Olimpiade Matematika, dan Lomba Karya Ilmiah Remaja untuk SMA/SMK/MA sederajat di tingkat nasional, serta Lomba Esai dan Kisah Inspiratif untuk mahasiswa di tingkat nasional.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya berkata, event ini sangat penting untuk mengembangkan kreativitas dan daya ilmiah para siswa dan mahasiswa.
“Menjadi seorang siswa dan mahasiswa harus berpikir kritis dan kreatif yang dapat didalami melalui lomba penalaran ilmiah, esai, ataupun olimpiade. Harapannya nanti yang terbaik akan menularkan ilmunya pada yang belum baik agar dapat saling menukarkan ide dan pemikiran mengenai 17 pilar yang telah dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala MAN Insan Cendekia Kota Palu, Mardiati Rosmah menuturkan bahwa selain Kompetisi Sains Madrasah dan Olimpiade Sains Nasional yang merupakan agenda terbesar Kementerian Agama dan Kementerian Riset dan teknologi, maka lomba Karya Ilmiah Remaja pun penting untuk membentuk siswa berfikir kritis, inovatif dan kreatif apalagi event ini dilaksanakan di tingkat nasional.
Pembimbing riset Moh. Sidik menambahkan pula bahwa event ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas siswa madrasah, untuk bisa terus mendongkrak prestasi siswa yang ada di madrasah melalui kompetisi bertaraf nasional.
Dengan meningkatnya kualitas siswa maka kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah semakin besar. “Madrasah sekarang bukan lagi sebagai alternatif bagi masyarakat tapi sudah menjadi pilihan utama dalam menyekolahkan anak-anak mereka,” demikian tutur Sidik kepada Radar Sulteng. (*/lib)