Site icon Radar Sulteng

Pengurus Komunitas Seniman Tampo Lore Sulteng Dikukuhkan

DIKUKUHKAN: Wakil Gubernur Sulteng Drs Ma’amun Amir saat mengukuhkan para pengurus KSTL Sulteng. (IST)

PALU – Pengurus Komunitas Seniman Tampo Lore (KSTL) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (11/5) kemarin di salah satu Hotel di Kota Palu, secara resmi telah dikukuhkan pada masa bakti periode 2021-2025. Para pengurus dikukuhkan langsung oleh Wakil Gubernur Sulteng, Drs Ma’amun Amir. Kehadiran KSTL ini tujuan utamannya, untuk melestarikan, mengembangkan, dan memasarkan seni dan budaya tradisi secara berkelanjutan.

Menurut Ketua Umum KSTL Sulteng, Yonathan Tokii, S.Pt, yang telah terpilih untuk memimpin semua badan pengurus KSTL Sulteng, menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan, termasuk Pemerintah Provinsi Sulteng yang telah mengukuhkan para pengurus Wagub Drs. Ma’amu Amir, Wakil Ketua DPD Lucky Semen, Bupati Poso yang diwakili Asisten III Ir. Yusak Mentara M.Si, Bupati Sigi Irwan Lapata, seluruh perwakilan Toko Adat Tampo Lore Bada Napu dan Behoa, serta seluruh undangan dari beberapa komunitas di Palu.

Sebagai Ketua Umum KSTL Sulteng yang baru, Yonathan berkomitmen untuk mendukung dan mendorong pencanangan Sulteng sebagai Negeri seribu Megalit, serta melestarikan budaya-budaya leluhur yang semakin tergerus oleh zaman.

“Saya juga berjanji akan membantu pemerintah dalam mempublikasikan dan melestarikan budaya dan seni tradisional Sulteng secara berkelanjutan, dan mengembangkan wisata dan ekonomi kreatif yang terpercaya dan terdepan,”ungkapnya.

KSTL Sulteng sendiri memiliki misi dan visi untuk melestarikan, mengembangkan, dan memasarkan seni dan budaya tradisi secara berkelanjutan, serta mewujudkan budaya dan mengelola wisata dan ekonomi kreatif yang terpercaya dan terdepan.

“ Komunitas seniman Tampo Lore memiliki keunikan tersendiri, seperti dapat dilihat dari musik tradisional seperti Dunde, Turmpee, Busa-busa, Musik Bambu Tiup Goo, dan Kanda. Selain itu, terdapat pula tarian tradisional yang perlu diangkat kembali, seperti Kambero Raigo Dengki Dulua, yang hampir punah,”kata Yonathan Tokii.

Bukan hanya seni dan budaya, Tampo Lore juga memiliki keunikan dalam pembuatan pakaian kulit kayu Waru Ranta, serta berbagai jenis Menhir dan batu-batuan lainnya. Oleh karena itu, KSTL Sulawesi Tengah akan terus berupaya mempromosikan dan melestarikan keunikan-keunikan tersebut agar tidak hilang begitu saja.

“Saya mengajak semua pihak untuk bergabung dan berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya tradisional Sulteng, serta memajukan pariwisata,” ujar Yonathan Tokii.

Asisten Adminstrasi umum pemerintah Kabupaten Poso, Ir Yusak Mentara, menyampaikan bahwa para pengurus tentunya harus betul-betul memiliki jiwa seni, karena seni adalah sebuah tanda dari keindahan. “Pemerintah Kabupaten Poso tentunya sangat mendukung atas dikukuhkannya pengurus KSTL, tentunya kehadiran ini akan membantu pemerintah dalam kegiatan yang bersetuhan langsung dengan seni tradisonal,”ujarnya.

Yusak menjelaskan, bahwa untuk membantu program pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan dan seni di Poso, agar bisa lestari dan berkembang, serta membantu pertumbuhan ekonomi tentunya sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antar semua pihak, termasuk kehadiran KSTL. “Untuk mendukung kerja seniman Tampo Lore tentu diperlukan satu tekad yang kuat untuk membawa paguyuban ini eksis dan matang, serta bisa saling bertukar pengalaman sehingga dapat mengembangkan karya seni tradisional yang akan diwariskan kepada para gerasi kedepannya,”kata Yusak.

Kemudian Wakil gubernur Sulteng, Ma’amun Amir mengucapkan selamat dan apresiasi kepada para pengurus Komunitas Seniman Tampo Lore Sulteng yang telah dikukuhkan. “Saya berharap komunitas Seniman ini aktif mempromosikan Sulteng sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi, karena pemerintah saat ini sedang terus mensosialisasikan Sulteng sebagai daerah seribu megalit,” harapnya. (who)

Exit mobile version