Site icon Radar Sulteng

SLB Negeri 2 Palu Diduga Gelembungkan Gaji Guru Honorer

DUGAAN PENGGELEMBUNGAN GAJI : Gedung SLB Negeri 2 Palu, Rabu (12/4) kemarin. (SYAHRIL)

PALU – Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Palu didugadisalahgunakan. Dari penelusuran media ini, terdapat dugaan penggelembungan gaji guru honorer hingga Rp 1 juta lebih dari anggaran BOS.

Dalam buku kas umum tahun 2022 milik SLB Negeri 2 Palu tercatat, misalnya pada September hingga Desember 2022, tiga guru honorer diberikan gaji sebesar Rp 1 juta lebih, yaitu Ramadan, Rizky Andrian serta Putri Pertiwi Barrang.

Namun, Ramadan, salah seorang guru honorer mengaku hanya mendapatkan gaji di angka Rp 300 – 350 ribu per bulannya. Alasannya karena ia sudah tidak rutin mengajar. “Karena saya memang sudah tidak rutin mengajar, jadi uang itu dibagi lagi ke teman-teman honorer lain yang namanya belum terdaftar dalam Dapodik,” katanya.

Sebab sambung dia, guru honorer yang belum terdata dalam data pokok pendidikan itu, belum dapat diberikan gaji menggunakan anggaran BOS. Saat ini, Ramadan sudah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta di Kota Palu, dan ia hanya datang mengajar seminggu 2-3 kali. “Supaya nama saya tetap terdaftar dalam Dapodik, dan tidak enak juga dengan teman-teman yang lain,” jelasnya.

Namun dalam rekapitulasi kehadiran guru kegiatan belajar mengajar pada Januari 2023, ia tercatat mengajar selama 25 hari di kelas 7 – 9. Soal besaran gaji, pada 8 Maret 2022 tercatat, ia digaji Rp 1.540.000 sebanyak tiga kali, 30 Agustus 2022 Rp 1.600.000 sebanyak 5 kali, September-Desember Rp 1.575.000 masing-masing satu kali.

Jika dikurangkan dengan gaji Ramadan tertinggi Rp 350 ribu dengan gaji Maret 2022, maka ada Rp 1.190.000, Agustus 2022 Rp 1.250.000 dan pada September-Desember tahun yang sama sebesar Rp 1.225.000 yang digelembungkan oleh pihak sekolah. Hal itu tercatat dalam dokumen kas umum tahun 2022 yang didapatkan media ini. Total anggaran yang diduga digelembungkan tahun 2022 mencapai Rp 14.720.000 untuk satu tenaga honorer.

Kepala SLB Negeri 2 Palu, Sukiman, saat ditanya membantah hal itu. Dirinya menjelaskan pihaknya membayar gaji guru sesuai besaran yang dilaporkan. Ihwal gaji guru honorer yang hanya menerima Rp 350 ribu, ia menjelaskan bahwa hal itu untuk menalangi pembayaran gaji guru honorer yang tidak terdaftar dalam Dapodik. Memang saat ini, SLB Negeri 2 Palu memiliki dua orang guru honorer yang belum terdaftar dalam Dapodik.

Selain itu, dugaan penggelembungan juga diduga terjadi pada gaji penjaga sekolah, Mansyur. Dalam laporan ditulis mendapat gaji Rp 800 ribu di tahun 2022, namun faktanya disebut ia hanya menerima Rp 500 ribu, sehingga diduga ada Rp 300 ribu yang digelembungkan. Sehingga sepanjang tahun 2022 diduga ada Rp 3.600.000 anggaran yang di mark up dari gaji penjaga sekolah.

Lagi-lagi, Kepala SLB Negeri 2 Palu, Sukiman berdalih hal itu untuk menalangi gaji guru honorer yang tidak terdaftar dalam Dapodik.

“Kan namanya anggaran BOS, jadi kita diberikan kewenangan untuk mengelolanya, terkecuali mungkin untuk pembangunan skala besar itu barangkali yang tidak dibolehkan,” pungkasnya.(ril)

Exit mobile version