POSO-Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sudah ada seribuan ekor babi ternak di daerahnya yang dalam sebulan terakhir ini mati karena terserang virus. Kondisi tersebut telah menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar bagi peternak.
Kepala Distan Poso, Suratno menyebut, virus mematikan yang telah membunuh secara massal ternak babi di Poso bernama African Swine Fever (ASF). Virus ASF ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen.
“Virus African Swine Fever (ASF) sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan,” jelasnya, kemarin.
Dibilang Suratno, hasil penelitian lapangan Distan, bahwa kematian ternak babi ini mulai terjadi saat Hari Raya Nyepi di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Disana, dalam kurun waktu dua malam terjadi kasus seribuan ternak babi milik warga mati di kandang.
“Kematian massal terhadap hewan ternak, dalam waktu dua malam, seribu ekor ternak babi berbagai ukuran dan umur mati di kandang, masing-masing dari yang masih genjik (anakan) sampai umur dewasa, jantan maupun betina,” ungkapnya.
Merespon kasus yang ada, Distan Poso langsung menurunkan tim ke lapangan guna mengambil spesimen untuk dikirim ke Laboratorium Veteriner Maros dan hasil Lab dinyatakan positif ASF.
“Kami segera koordinasikan dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng untuk mendapatkan bantuan obat-obatan dan cairan desinfektan untuk membantu peternak sebisa mungkin,” tutupnya.(bud)