Site icon Radar Sulteng

Anwar Hafid Ungkap Jurus Jitu Ciptakan Sulteng Jadi Lumbung Pangan

SILAHTURAHMI: Calon Gubernur Sulteng, Anwar Hafid menyapa para pendukungnya.

PALU – Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid, memaparkan visi dan strategi besarnya untuk menjadikan Sulawesi Tengah sebagai lumbung pangan di Indonesia. Melalui program bertajuk Berani Panen Raya, Anwar Hafid berkomitmen memprioritaskan sektor pertanian demi kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat Sulteng.

Di dalam pemaparannya dihapadan ratusan warga Kayumalue Ngapa, Anwar Hafid menjelaskan diprogram Berani Panen Raya terdapat langkah ekstensifikasi dan intensifikasi. Dua langkah ini dilakukan Anwar Hafid untuk mengangkat derajat hasil pertanian di Sulawesi Tengah.

“Salah satu program di Berani Panen Raya itu adalah ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian,” kata Anwar Hafid, Minggu (3/11/2024).

Lebih jauh Anwar Hafid menjelaskan, bahwa intensifikasi berkaitan dengan persoalan sistem pengairan, pemberian pupuk, dan mekanisme pertanian. Sementara untuk ekstensifikasi, Anwar Hafid akan fokus kepada percetakan sawah, sehingga bagi daerah yang masih berpotensi bagi lahan persawahan, maka Anwar Hafid akan membuka sawah-sawah baru.

“Intensifikasi itu berkaitan dengan persoalan mulai dari pengairannya, bibit, pupuk, dan mekanisasi pertanian. Ekstensifikasi itu percetakan sawah bagi daerah kita yang masih berpotensi bagi percetakan sawah,” tambah Anwar Hafid.

Langkah ini dilakukan Anwar Hafid mengingat potensi besar lumbung pangan di Sulteng. Sulteng memiliki Kabupaten Parigi Moutong sebagai penghasil beras terbesar di Sulawesi Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng pada 2022 mencatat, produksi beras di Parimo mencapai 439.408,72 ton mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 511.779,32 ton.

Lebih jauh, Anwar Hafid menekankan bahwa ambisinya untuk menjadikan Sulteng sebagai lumbung pangan bukanlah semata-mata wacana. Ia memastikan program ini akan difokuskan pada pengembangan potensi pertanian, bukan industri logam atau sektor pertambangan lainnya.

“Kita ingin menjadikan Sulawesi Tengah ini sebagai lumbung pangan, jujur saya tidak tertarik mengembangkan Sulteng ini dari industri logam dan sebagainya,” tegas Anwar Hafid

Anwar Hafid melihat peluang besar bagi Sulteng dalam mengembangkan sektor pertanian yang lebih berkelanjutan dan memiliki dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah. Menurutnya, jika sektor pertanian dikelola dengan serius, Sulteng bisa menjadi pemain utama dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia.

Dengan fokus pada ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian, program Berani Panen Raya diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di bidang pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mengurangi ketergantungan pangan dari luar. (adv)

Exit mobile version