Radarsulteng.net – Potensi besar pariwisata dan maritim Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi konsentrasi calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid. Untuk menunjang potensi tersebut, fokus utama Anwar Hafid diarahkan pada pengembangan dan peningkatan fasilitas pelabuhan Salakan.
Dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI, Anwar Hafid berhasil menggolkan anggaran Rp56 miliar untuk meningkatkan pelabuhan Salakan. Aspirasi Anwar Hafid ini, dimasukkan dan disepakati dalam penetapan APBN 2025.
“Waktu kemarin penetapan APBN 2025, saya berhasil menggolkan anggaran kurang lebih Rp56 miliar untuk membangun pelabuhan Salakan,” kata Anwar Hafid, Sabtu (14/9/2024).
Menurutnya, pembangunan pelabuhan ini sangat penting untuk meningkatkan akses dan mobilitas di wilayah tersebut, terutama dalam mengoptimalkan potensi maritim dan pariwisata. Karena ia melihat sendiri, banyak wisatawan mancanegara datang ke Bangkep untuk menikmati keindahan danau Paisupok.
“Potensi pariwisata besar sekali di Bangkep, belum kita bicara soal potensi maritimnya, makanya saya support sekali Bangkep itu,” ucap Anwar Hafid.
Sumbangsihnya untuk Bangkep tidak hanya sebatas baru mencapai alokasi anggaran. Jauh sebelum itu, Anwar Hafid juga berhasil merealisasikan pembangunan inpres jalan daerah yang tersebar di sembilan Kabupaten di Sulteng, termasuk di Bangkep.
Pembangunan IJD di Sulteng dilakukan di sembilan Kabupaten yakni Tolitoli, Sigi, Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan, Poso, Buol, Morowali Utara, dan Morowali. Proyek ini membawa dampak positif bagi konektivitas dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Pengerjaan IJD dilakukan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Di bawah komando Menteri Basuki Hadimuljono, proyek IJD ini memakan anggaran biaya hingga Rp330,4 miliar.
Anwar Hafid mengatakan, masih banyak inovasi yang ingin ia lakukan untuk Sulteng. Meski banyak orang meragukan setiap idenya, bahkan dinilai tidak mungkin untuk dilakukan. Tetapi Anwar Hafid menegaskan, sering kali justru ide gila itu ia lakukan.
“Saya kira, saya punya ide-ide gila, tapi biasanya ide-ide gila saya ini saya lakukan,” pungkasnya. (*)