JAKARTA – Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dinilai akan dirugikan, jika pengumuman Bakal Calon Wakil Presiden yang mendapinginya, masih saja ditunda. Hal tersebut disampaikan, CEO Ormit Political Consulting (Ormit) Bandot D Malera, kepada wartawan.
“Anies jelas akan kehilangan momentum sebagai sosok penggerak perubahan jika berlama-lama dalam menentukan pasangannya,” ungkat Bandot.
Ia menyebut langkah NasDem yang tak ingin terburu-buru dalam hal tersebut menunjukkan ketidaksiapan. “Kan lucu, dua partai di KPP ingin secepatnya memutuskan, namun malah NasDem poco-poco,” kata Bandot.
Padahal, sebagai partai yang pertama kali mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres, NasDem harus proaktif agar penetapan cawapres segera dilakukan. Menurutnya saat ini merupakan saat yang tepat, terlebih kondisi internal di PDI Perjuangan disebut-sebut sedang mengalami gejolak.
“Misal, ada apa dengan hubungan Megawati dan Jokowi saat ini? Mengapa Jokowi seolah lebih condong ke Prabowo Subianto?,” sambungnya.
Bandot mengatakan untuk semakin mempererat dan menggerakkan mesin politik KPP, pengumuman cawapres menjadi krusial. “Konsolidasi dukungan akan lebih mudah dilakukan dan partai dapat bekerja maksimal untuk pemenangan,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menyebut penundaan pengumuman pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 merupakan permainan injury time. “Ini akan bermain di last minute dan saat ini prosesnya tarik ulur terkait pengumuman cawapres Anies Baswedan,” katanya pada media, Minggu (20/8/2023). (jpg)