PALU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palu saat menggelar rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Palu, Armin, Senin (28/8), meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bisa meningkatkan pendapatan dari sektor pajak galian C. Tanggapan DPRD Kota Palu itupun mendapatkan respon baik. Sebab, Pemerintah Kota akan akan memasang 25 pos pintu keluar truk pengangkut material galian C, agar pengawasan bisa lebih ketat sehingga pendapatan bisa bertambah.
Anggota DPRD Palu, Anwar Lanasi menyampaikan bahwa diduga ada praktik pengukuran material pasir ke kapal tongkang, yang mengakibatkan terjadi kecurangan dari perusahaan galian C. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah daerah.
“Hal ini perlu menjadi perhatian dari Dinas terkait untuk meningkatkan pendapatan. Perusahaan galian C ini nakal. Kenapa saya bilang nakal? Karena pengukuran material pasir ke tongkang sekitar pukul 10 malam. Kita tahu sekian kubik pasir yang dimasukan ke tongkang. Namun setelah kita pergi dari tempat itu, kendaraan pengangkut pasir keluar masuk untuk mengisi pasir ke kapal tongkang hingga subuh,” ungkapnya.
Dugaan adanya kecurangan tersebut menurut Anwar Lanasi, sangat merugikan Pemerintah Kota Palu. Olehnya, ia berharap agar perlunya kebersamaan dalam melakukan pengawasan terkait aktivitas perusahaan galian C yang ada di Kota Palu. Politisi Partai Gerindra tersebut menyarankan agar metode pengawasan pengangkutan material ke kapal tongkang, dengan mengawasi berapa kali truk pasir melakukan pengangkutan.
“Jadi berapa pajak yang mereka tidak bayarkan. Hal ini berdasarkan pengalaman saya. Hal ini juga merupakan kecurangan perusahaan untuk menghindari pajak yang harus dibayarkan. Kita dirugikan dalam hal ini,” tandasnya.
Sementara itu, Asisten III Pemkot Palu, Imran Lataha menjelaskan dari hasil evaluasi dan rekomendasi dari BPK, bahwa terdapat kekurangan pembayaran pajak dari aktivitas tambang galian C. “Ada produksi bahan galian C itu yang memang dianggap BPK harus dibayar pajaknya. Itu yang kita tidak perhitungkan,” jelasnya.
Kedepan, pihaknya akan memasang 25 pos pintu keluar truk pengangkut material galian C. Sehingga perusahaan tidak bisa lagi berkelit. Dengan pengadaan 25 pos tersebut, diperkirakan pendapatan oleh pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebesar Rp 90 miliar. (who)