Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng nomor urut 2 Anwar Hafid dan Reny Lamadjido. (IST)
PALU – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, memperkuat komitmen mereka dalam membangun generasi muda Sulawesi Tengah tanpa membawa gimmick politik. Fokus utama mereka adalah program-program konkret yang berorientasi pada masa depan, khususnya pemberdayaan generasi muda untuk mewujudkan kemajuan daerah.
Pengamat politik Universitas Tadulako, Dawris, menilai bahwa strategi Anwar-Reny yang fokus pada pemberdayaan generasi muda adalah langkah nyata menuju kemajuan Sulawesi Tengah. Ia menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia, terutama generasi muda, merupakan kunci penting bagi kemajuan suatu bangsa.
“Anwar-Reny benar-benar berfokus pada pembangunan generasi muda, dan ini adalah langkah tepat. Negara-negara maju selalu menekankan pemberdayaan manusia sebagai pondasi utama,” ujar Dawris, Sabtu (28/9/2024).
Bonus demografi yang dimiliki Sulawesi Tengah harus dimanfaatkan dengan baik, terutama karena generasi muda merupakan tulang punggung masa depan daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, generasi milenial berusia 25-39 tahun di Sulteng berjumlah 21,34 persen, dan Generasi Z berusia 10-24 tahun mencapai 21,14 persen. Dengan lebih dari 42 persen populasi berada di usia produktif, potensi besar ini harus dikelola dengan baik.
Menurut Dawris, pemanfaatan potensi generasi muda sangat krusial untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045. Anwar-Reny telah menunjukkan keseriusan mereka dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan, sejalan dengan visi nasional tersebut.
“Kita harus menyiapkan generasi muda untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Anwar-Reny memiliki visi jelas untuk itu,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komitmen mereka, Anwar Hafid merancang program Berani Cerdas, sebuah program yang bertujuan memastikan seluruh anak-anak di Sulawesi Tengah mendapatkan akses pendidikan gratis. Program ini mencakup semua jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi negeri, tanpa biaya.
Inisiatif NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah) juga hadir dalam program ini, memberikan jaminan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa menikmati pendidikan tanpa khawatir soal biaya. Program ini menegaskan bahwa Anwar-Reny tidak hanya menawarkan janji, tetapi solusi konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Tengah.
Anwar Hafid, yang sebelumnya sukses memimpin Morowali selama dua periode, telah membuktikan kemampuannya dalam menerapkan kebijakan yang pro-rakyat, terutama dalam hal pendidikan. Pengalaman ini menjadi dasar kuat bagi Anwar-Reny untuk membawa perubahan yang lebih besar di Sulawesi Tengah.
Dengan visi yang jelas dan program-program yang berorientasi pada kualitas pendidikan dan keterampilan, Anwar-Reny berkomitmen mempersiapkan generasi muda Sulawesi Tengah untuk menghadapi tantangan masa depan. Mereka bertekad untuk tidak hanya memberikan janji manis, tetapi juga tindakan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Keberhasilan Anwar Hafid di Morowali menjadi bukti bahwa program-programnya bukan sekadar retorika, melainkan langkah konkret yang telah memberikan hasil nyata bagi masyarakat. Ini menjadikan pasangan Anwar-Reny sebagai pemimpin yang benar-benar memahami apa yang dibutuhkan oleh Sulawesi Tengah.(*)