Site icon Radar Sulteng

Selaraskan Program Prabowo, Anwar-Reny Siapkan Generasi Muda Mantap Tatap Indonesia Emas 2045

Paslon gubernur dan wakil gubernur Sulteng nomor urur 2, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido. (IST)

PALU – Visi besar pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Indonesia Emas 2045 benar-benar dijalankan oleh Pasangan calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2 Anwar Hafid dan calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido. Serupa Prabowo, Anwar-Reny memberdayakan generasi muda dengan berbagai keterampilan yang berguna di masa depan.

Pengamat politik Universitas Tadulako, Darwis mengatakan, sudah tepat apa yang dilakukan oleh Anwar-Reny. Karena pelatihan-pelatihan tersebut sangat berguna untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

“Karena memang kita harus mempersiapkan generasi muda kita untuk Indonesia Emas 2045,” kata Darwis, Sabtu (28/9/2024).

Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita besar untuk menyambut puncak bonus demograsi di masa depan. Di tahun 2045, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda yang kaya akan intelektualitas dan kemampuan.

Oleh karena itu, memalui program Berani Cerdas, Anwar Hafid akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) berstandar internasional. Para peserta BLK akan dilengkapi dengan sertfikat yang bisa digunakan untuk mendaftar pekerjaan di dalam dan luar negeri.

Program BLK ini tepat untuk menuntaskan angka pengangguran di Sulawesi Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 tercatat sebesar 3,15 persen.

Lebih jauh Darwis mengatakan, program ini konkret memudahkan Anwar Hafid untuk menyerap potensi besar generasi muda. Dengan cara ini, seluruh generasi muda Sulteng akan terakomodir baik dan berkemampuan setingkat dengan banyak anak-anak di daerah lain.

“Program ini memberikan kemudahan bagi Anwar Hafid untuk menyerap potensi besar generasi muda saat ini,” tegas Darwis.

Program pembangunan BLK ini secara khusus dilakukan juga untuk mengakomodir lulusan SMA atau SMK yang tidak ingin kuliah dan lebih memilih bekerja. Karena sampe dengan tahun 2023, Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng mencatat, pada tahun 2023, ada 4.509 anak putus sekolah, jumlah ini didominasi oleh tamatan SMA dan SMK.(*)

Exit mobile version