Site icon Radar Sulteng

UIN Palu Latih Mahasiswa Penerima KIP Kuliah

HARUS JADI CONTOH : Pelatihan Digital Skill’s, Kewirausahaan dan Kitab Kuning bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah UIN Datokarama Palu di Auditorium UIN Datokarama Palu. Sabtu (14/9). FOTO : MUGNI SUPARDI

PALU – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd. membuka sekaligus memberikan materi pada kegiatan Pelatihan Digital Skill, Kewirausahaan dan Kitab Kuning bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah UIN Datokarama Palu di Auditorium UIN Datokarama Palu. Sabtu (14/9).

Ketua Panitia, Ahdar SpdI MM menyebutkan bahwa pelatihan digital skill’s bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2020 akan diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 200 orang. Pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 149 orang.

“Sedangkan pelatihan kitab kuning bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 149 orang,” kata Ahdar.

Sementara itu, dalam penyampaiannya, Prof Sagaf S Pettalongi meminta agar supaya para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini jangan hanya mengganggap hanya sekadar dilaksanakan. Apalagi kata Rektor, pemerintah sudah menggangarkan dalam bantuan bidikmisi ini adalah untuk memberikan yang terbaik kepada penerima bidikmisi, sehingga hasil atau output dari para penerima bidikmisi ini bisa lebih maksimal dibandingkan dengan mahasiswa yang lain.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd. membuka sekaligus memberikan materi pada kegiatan Pelatihan Digital Skill, Kewirausahaan dan Kitab Kuning bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah UIN Datokarama Palu di Auditorium UIN Datokarama Palu. Sabtu (14/9). FOTO : MUGNI SUPARDI

“Jadi saya sampaikan jangan menggunakan uang apalagi beasiswa atau bantuan ini berdasarkan keinginan, tapi pergunakanlah uang ini berdasarkan kebutuhan yang prioritas, kalau ada sisanya ya ditabung,” pesan Prof Sagaf.

Oleh karena itu lanjut Prof Sagaf, kegiatan-kegiatan seperti ini, merupakan rangkaian dari penguatan mahasiswa penerima bidikmisi, agar supaya alumni-alumninya itu bisa menampilkan prestasi dan kualitas yang tidak hanya sama dengan mahasiswa pada umumnya, namun kalau boleh melebihi dari itu.

“Makanya ada pelatihan ini supaya terbangun jiwa-jiwa enterpreneurship, jiwa kemandirian, tidak tergantung dengan orang lain, begitu juga dengan keterampilan digital skill’s yang sekarang ini sudah menjadi bahagian dari kehidupan kita,” jelas Rektor.

Melalui riset sebut Prof Sagaf, luaran-luaran bidikmisi itu ternyata memang memiliki prestasi yang bagus dibandingkan dengan yang lain, tapi tentu diimbangi dengan usaha dan kerja keras. Olehnya itu, penguatan-penguatan apapun yang dilakukan oleh pengelola bidikmisi, dan pengajar-pengajarnya, tapi kalau tidak diimbangi dengan kemampuan dan upaya secara maksimal dari diri masing-masing itu juga tidak berefek begitu besar.

“Saya sampaikan mahasiswa bidikmisi itu harus menjadi contoh dalam hal prestasi akademik maupun non akademik, non akademik ini akhlaknya, sikap dan perilakunya,” tegas Rektor.

Rektor berharap juga bahwa mahasiswa bidikmisi harus selesai tepat waktu, harus dibuat memang perencanaan. Artinya mahasiswa penerima bidikmisi ini menjadi garda terdepan untuk menarik mahasiswa yang lain agar cepat selesai.

“Selamat mengikuti pelatihan bidikmisi ini, sesuai dengan materinya. Semoga semua yang diberikan benar-benar memberikan penguatan agar supaya kompetensinya, prestasinya baik akademik dan non akademik bisa lebih baik dari waktu ke waktu,” tutup Rektor. (acm)

 

Exit mobile version