Site icon Radar Sulteng

Perbaiki Niat, Tujuan Politik untuk Kepentingan Rakyat Indonesia

Ajir Abdul (FOTO : ISTIMEWA/RADAR SULTENG)

POSO-Tidak terasa pesta demokrasi di Indonesia tinggal tiga bulan lagi. Tepatnya pada 14 Februari 2024, masyarakat di seluruh Indonesia akan menggunakan hak suaranya untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta para legislator dan senator yang mereka percaya untuk mampu membawa aspirasi mereka ke Senayan nantinya.

Tentunya menjelang pesta demokrasi, semua yang menjadi peserta dalam acara itu harus riang gembira, para politisi yang akan berkontestasi serta para tim suksesnya harus memperbaiki niat terlebih dahulu dengan tujuan berpolitik demi kepentingan rakyat Indonesia.

Ketua PC GP Ansor Kabuipaten Poso, Ajir Abdul, mengatakan, bagi para politisi Pemilu yang akan kita gelar nanti merupakan ajang untuk berkhidmah atau memberikan pelayanan kepada rakyat. Namun perkhidmatan itu tak ada artinya bilamana dalam prosesnya justru menimbulkan perpecahan dan polarisasi, serta politik identitas di antara masyarakat.

“Para politisi yang akan bertarung sudah harus lebik bijak dan lebih santun dalam melakukan sosialisasi, baik secara terbuka maupun tertutup, serta mengajak tanpa menyakiti orang atau kelompok lain. Tidak boleh melakukan fitnah-fitnah, berita bohong, atau hoaks, ujaran kebencian. Kemudian, intoleran, dan narasi-narasi yang akan merongrong kebhinekaan, “ kata Ajir Abdul.

Menurutnya, para kontestan yang akan bertarung nanti seharusnya menyampaikan ide-ide serta gagasan untuk kesejahteraan rakyat selama lima tahun kedepan. Bukan jual materi atau praktik money politik atau politik uang, hingga melegalkan segala cara yang bertentangan dengan regulasi dan undang undang.

“Kegiatan politik adalah kegiatan yang mulia. Oleh sebab itu jangan dikotori dengan sesuatu yang tidak mulia, yang melanggar norma-norma agama dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Para kontestan harus agar memberikan pendidikan politik yang baik, dewasa, dan harmonis. Kepada masyarakat, “ujarnya.

“Pemilu ini jangan dijadikan sebagai ajang aji mumpung sehingga ada pihak yang mencoba mengail di air keruh. Tapi, harus kita jadikan Pemilu ini sebagai suasana yang baik dalam konteks Pemilu yang damai dan harmonis, “ pungkasnya.(bud)

Exit mobile version