PALU – Dalam rangakaian peringatan HUT RI ke-78, Pemprov Sulteng melakukan bhakti sosial berupa pembagian bantuan paket pangan bergizi pada Selasa pagi (14/8/2023). Dinas Sosial (Dinsos) sebagai leading project dalam kegiatan bakti sosial ini.
Kepada Dinsos Provinsi Sulteng,DraSitti Hasbiah N. ZaenongMSi dalam laporannya mengungkapkan kegiatan bhakti sosial tersebutdibawahi Seksi Bhakti Sosial Peringatan HUT RI ke-78 Tingkat Provinsi Sulteng.Bersama dengan Dinas P2KB, DP3A dan Riset Daerah Provinsi Sulteng, Tim PKK Prov. Sulteng, dan Dharma Wanita Persatuan Prov. Sulteng.
Para OPD ini kemudian bersepakat untuk melaksanakan bhakti sosial berupa pemberian bantuan paket pangan bergizi. Dengan sasaran keluarga yang beresiko stunting, anak stunting (BADUTA), ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) dan ekonomi lemah di Kota Palu, Kab. Sigi dan Kab. Donggala.
“Ini juga dalam rangka menyikapi arahan Presiden, penanganan stunting tidak hanya habis di rapat-rapat koordinasi. Tapi juga langkah nyata seperti ini,” ungkap Sitti Hasbiah.
Dia pun mengungkapkan ada 607 paket pangan bergizi yang telah disiapkan. Satu kantong paket bernilai Rp150 ribu, di antaranya berupa beras, kacang hijau, susu UHT tanpa gula dan rasa sebanyak 5 buah. Adapun paket pangan bergizi diserahkan ke Puskesmas.
Lokasi Puskesmas berada di wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Untuk wilayah Kota Palu, sasaran pembagian meliputi Puskesmas Pantoloan dan Puskesmas Nosarara. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Donggala meliputi Puskesmas Labuan dan Puskesmas Wani. Sementara di Kabupaten Sigi, paket bantuan diserahkan ke Puskesmas Kaleke dan Puskesmas Marawola.
“Diserahkan ke Puskesama untuk anak dan ibu hami. Ini juga dilakukan untuk merangsang anak dan ibu hamil agar datang ke Puskesmas. Dengan begitu, diharapkan akan meningkatkan kunjungan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, Drs H Ma’mun Amir dalam kesempatan itu kembali mengajak keterlibatan seluruh pihak untuk mendukung pencegahan stunting pada anak. Di momentum kemerdekaan ini, harus ada semangat agar Sulteng bisa merdeka dari stunting.
Hal ini menurut Wagub penting untuk peningkatan kualitas hidup dan kualitas generasi Sulteng di masa mendatang. Salah satu cara untuk mencegah stunting pada generasi Sulteng, yakni memberikan dukungan terhadap para ibu. Sebab menurut Wagub, kaum ibu adalah kunci penting dalam kesuksesan merdeka dari stunting.
Wagub mengungkapkan ada peran 5M yang melekat di ibu, yakni mengandung, melahirkan, menyusui, memelihara dan mendidik. Keistimewaan ini bisa menjadi solusi atau bisa jadi masalah mengakibatkan stunting, tergantung dari bagaimana ibu memposisikan diri.
Misalnya, ketika ibu tidak paham soal gizi dan pola asuh, maka menjadi masalah yang mengakibatkan stunting. Tapi ketika ibu paham dan mampu, maka akan menghantarkan anak tidak hanya bebas stunting melainkan anak yang berprestasi. Untuk itu, Wagub mengajak agar memberikan dukungan yang besar terhadap kaum ibu.
“Jadi wakil guberbur adalah karena asuhan dari ibu. Olehnya sekali lagi, berikan dukungan ke ibu dan semua keluarga tolong sama-sama kita selesaikan masalah ini (stunting, red),” pungkas Ketua Satgas Stunting Provinsi Sulteng ini.
Perlu diketahui, dalam kesempatan itu Wagub berkesempatan melepas rombongan bhakti sosial. Selain Wagub, turut hadir Kadis P2KBTuty Zarfiana SH MSi, perwakilan TP-PKK Sulteng, Dharma Wanita Persatuan Sulteng, Direktur RSUMadanidr. Nirwansyah Parampasi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin dan Kadis Nakertrans SultengDrs Arnold FirdausMTP.(uq)