Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid dipandang sebagai figur paling berhak memimpin. Bukan tanpa alasan, rekam jejak pengalaman dan kapasitasnya mewakili kemampuan seorang pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh rakyat.
“Pak Anwar ini sosok yang paling berhak memimpin Sulawesi Tengah karena pengalaman-pengalamannya,” kata Tokoh Masyarakat Towera, Darsim Larekeng, Sabtu (14/9/2024).
Pengalaman panjang melayani publik selama 32 tahun membuat banyak masyarakat percaya Anwar Hafid mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat. Terlebih, fokus utamanya yakni membangun sumber daya manusia Sulawesi Tengah.
Berangkat dari jabatan kepala desa membuat Anwar Hafid memahami betul kebutuhan akar rumput. Menjadikannya satu-satunya kandidat yang memiliki rekam jejak lengkap dan berprestasi membangun kesejahteraan rakyat.
Lebih jauh lagi Darsim menyampaikan, sosok Anwar Hafid telah ia kenal sejak lama. Sebagai seorang pemimpin, Anwar Hafid, dikatakan oleh Darsim, adalah sosok pemimpin luar biasa karena didukung oleh kapasitas akademis sebagai seorang doktor ilmu pemerintahan.
“Karena saya kenal, sosok ini luar biasa, apalagi kapasitas akademis beliau sebagai Doktor pemerintahan,” tegas Darsim.
Sebagaimana diketahui, pria asal Wosu, Kabupaten Morowali, yang lahir 55 tahun lalu ini, memulai karier akademisnya dengan meraih gelar diploma dari APDN Makassar pada tahun 1991. Setahun setelah lulus, Anwar Hafid langsung memasuki dunia birokrasi dengan menjabat sebagai kepala desa di Rantebala pada tahun 1992.
Keinginannya untuk terus menimba ilmu membawanya melanjutkan pendidikan S1 ilmu pemerintahan di Universitas Hasanuddin, di mana ia berhasil lulus pada tahun 1994. Beberapa tahun kemudian, Anwar kembali ke dunia akademis dan meraih gelar Magister Pemerintahan dari Universitas Muslim Indonesia pada tahun 2011.
Tidak berhenti sampai di situ, Anwar Hafid terus meningkatkan kemampuannya dan pada tahun 2023, ia berhasil menyelesaikan pendidikan tertinggi dengan meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), menandai puncak pencapaian akademisnya (*)