SULAWESI TENGAH – Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid akan menerapkan program pemeriksaan narkoba rutin bagi seluruh masyarakat Sulteng. Kebijakan ini dirancang untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, dan menjadi bagian dari langkah preventif pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas narkoba.
Anwar Hafid mengungkap langsung langkah jitunya memerangi narkoba. Ketua Demokrat Sulteng ini akan menerapkan tes secara berkala layaknya PCR saat pandemi lalu. Setiap enam bulan sekali, pihaknya akan memeriksa semua masyaraka.
“Kalo dulu kan ada PCR, setiap 6 bulan sekali kita akan melakukan pemeriksaan kepada semua masyarakat,” kata Anwar Hafid, Selasa (22/10/2024).
Menurut Anwar Hafid, narkoba harus diperangi dengan serius. Sebab barang haram ini berpotensi sangat merusak perkembangan dan kemampuan generasi muda di Sulawesi Tengah.
Program ini akan memastikan bahwa setiap individu di Sulawesi Tengah dapat memberikan bukti bebas narkoba sebagai salah satu syarat dalam pengurusan berbagai administrasi. Hal ini termasuk syarat dalam urusan pemerintahan dan pelayanan publik lainnya.
“Jadi nanti satu waktu kalau mau administrasi apapun salah satu syaratnya adalah menyertakan bukti bebas narkoba,” tegas Anwar Hafid.
Ketua Komda Alkhairaat Morowali ini menuturkan, bahwa sebenarnya hal utama yang akan dia lakukan sudah jelas terdapat dalam programnya. Melalui Berani Cerdas, Anwar Hafid akan memaksimalkan potensi besar generasi muda.
Jika semua anak-anak mendapatkan hak pendidikan, maka pecandu narkoba dapat dikurangi. Ia menyoroti banyaknya angka putus sekolah menjadi faktor utama masifnya peredaran narkotika di Sulawesi Tengah.
“Ini programnya ada di Berani Cerdas, ketika anak-anak kita tidak ada putus sekolah maka ini bisa mengurangi kemungkinan besar terjadi penyalahgunaan narkoba,” ucap Anwar Hafid.
Program pendidikan gratis milik Anwar Hafid dan calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido bagi generasi muda Sulawesi Tengah tepat untuk dilakukan. Sebab, berdasar data Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulteng pada tahun 2023, sebanyak 2,80 persen atau setara dengan 52.341 orang menyalahgunakan narkoba.
Angka ini membuat Sulteng menduduki peringkat keempat angka penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia. Melalui Berani Cerdas, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido akan menekan secara optimal angka ini.(*)