Juga Punya Objek Wisata Uwentira dalam Satu Lokasi
PALU-Akhirnya jembatan Uwentira selesai sudah. Sejak jembatan ini direnovasi oleh Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2023. Kontraktornya dari PT. Karya Nugraha Mandiri, yang dipimpin sang Direktur Haji Syamsudin Kuntuamas.
Bukan hanya selesai, kata Syamsudin Kuntuamas. “Tapi saya disuruh lagi bikin tugu Uwentira dekat jembatan, “ tutur Syamsudin.
Tuntasnya proyek ini membanggakan. Bahwa, salah satu warga Sulawesi Tengah (Sulteng) mampu menunjukkan kepiawaiannya untuk membuat jembatan prestisius ini. Apalagi, jembatan ini memiliki cerita ghaib dibaliknya.
Yah, salah satu ikonik milik Provinsi Sulawesi Tengah, selain Provinsi 1.000 megalit, juga memiliki keajaiban sejarah bernama jembatan Uwentira, yang terletak di jalur jalan Kebun Kopi, letaknya di antara Kabupaten Donggala dengan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Tahun ini, 2023, Syamsudin mendapatkan proyek jembatan Uwentira, dibangun kembali menjadi jembatan yang baru. Konstruksi jembatannya baru semua. Bukan hanya jembatan, tetapi sungai Uwentira juga diperbaikinya, hingga air sungai di bawahnya berjalan lancar. Selanjutnya membuat tugu Uwentira.
“ Penyelesaian jembatan ini sudah 100 persen. Saya juga disuruh bangun Tugu Uwentira, “ kata Syamsudin Kuntuamas, kepada Radar Sulteng, Kamis (28/12/2023).
Dibalik penyelesaian jembatan, ada cerita menarik terkait cerita mistis Uwentira. Mereka yang datang ke lokasi proyek dari Kementerian PUPR, selain melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan, mereka juga banyak menanyakan soal kondisi pekerja (para tukang, dan pekerja konstruksi), mengenai situasi jembatan Uwentira apakah angker atau bagaimana?
“Berkali-kali orang dari Kementerian PUPR datang melihat lokasi pekerjaan di titik Kebun Kopi, tetapi hanya proyek kami yang selalu datangi dan dikunjungi oleh petinggi Kementerian PUPR. Ternyata mereka igin tau soal Uwentira, apakah ada anggota pekerja yang masuk ke Kerajaan Uwentira, membawa lari kesana. Ataukah ada yang melihat bidadari cantik seperti Luna Maya dari Uwentira, “ cerita Syamsudin Kutuamas.
Bagaimana tidak mau ditanya, setiap pejabat yang datang dari Jakarta, dari Kementerian PUPR yang dikejar dan ditanya itu pembangunan jembatan Uwentira.
“ Bagaimana kamu di sini. Apakah kalian takut bukan? Bagaimana suasana malamnya di sini. Apakah kamu melihat barang halus? Apakah kamu melihat orang-orang dari kerajaan Uwentira berkilau kuning? Apakah kamu melihat perempuan cantik. Apakah kamu melihat bidadari cantik? Apakah kamu melihat kereta kencana kuning emas? Pokoknya macam-macamlah yang ditanyakan kepada kami, “ beber Syamsudin.
Pertanyaan itu diajukan, karena mereka penasaran, begitu kata Ketua PB.IKIB ini. Sehingga, dari sekian banyak proyek Kementerian PUPR di Kebun Kopi ini yang selalu dikunjungi proyek pembangunan jembatan Uwentira ini.
Bahkan sempat proyek itu dikunjungi oleh mantan Bupati Donggala Kasman Lassa. Katanya punya program khusus. Dimana, jembatan Uwentira akan dijadikan salah satu program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala bernama Wisata Religi.
“Bapak Bupati Donggala pernah berkunjung ke sini, dan menyatakan kepada kami bahwa jembatan Uwentira yang kesohor ini akan dijadikan salah satu titik destinasi wisata yaitu destinasi wisata religi,” ungkap Syamsudin, menirukan pernyataan mantan Bupati Donggala, Kanjeng Kasman Lassa.
Seperti diketahui, jembatan Uwentira dulunya sebelum direhab adalah jembatan yang sudah rusak konstruksinya hingga pasca bencana alam gempabumi 28 September 2018, terbuat dari kayu dan memiliki atap. Menurut cerita, jembatan ini penuh dengan cerita unik, dan sangat menyentuh dengan alam gaib. Dibangun sejak jaman Belanda dan beberapa kali diperbaiki, berbentuk semi permanen dari kayu. Pernah melintasi Guru Tua, saat berdakwah dari Palu ke Parigi, menjumpai abnaul Alkhairaat di sana. Hingga akhirnya pada tahun 2022 ini dibangun permanen dengan konstruksi beton bertulang.
Dikutip dari Google. Nama Uwentira berasal dari kata Ngata Uwentira yang berarti kota tak kasat mata atau tidak terlihat. Lokasinya berada di hutan lebat di pegunungan yang terletak antara Kota Palu, Kabupaten Donggala dengan Kabupaten Parimo.
Sedangkan suku Toraja Kuno menyebutnya To Wae Ntira. Menurut beberapa cerita saat masuk ke dunia Wentira, nantinya kita akan terombang ambing di antara dunia nyata dan dunia supranatural.
Sesuai namanya, tempat ini merupakan kota gaib, karena tidak semua orang bisa melihatnya bahkan mengunjunginya. Hanya orang-orang yang diberikan “kemampuan lebih” yang mampu menembus kota ini atau beberapa sedang sial seperti tersesat.
Kawasan Uwentira memang dikenal sebagai tempat paling angker bukan hanya di Sulawesi, tapi juga di Indonesia. Di sini dianggap salah satu tempat kerajaan jin yang terbesar di Indonesia.
Lalu, mengapa berani-beraninya Syamsudin Kuntuamas mau mengerjakan jembatan yang sangat gaib ini. Ataukah Syamsudin mau uji nyali, karena dia berasal dari tanah Pogogul, nama julukan Kabupaten Buol. Yang juga merupakan gunung keramat?
“Ahhh, itu lagi yang kamu tanyakan. Memang pernah ada yang menjelaskan katanya Uwentira itu berhubungan dengan penghuni di Gunung Pogogul. Wallahu alam bisawab yah. Ini perlunya penelitian lebih mendalam. Yang jelas kedua tempat ini memang mengandung magis yang tinggi. Ini aset untuk daerah kita, memiliki tempat yang unik. Hanyalah Tuhan yang tahu, “ kata Syamsudin Kuntuamas, putera Buol yang baru saja menyelesaikan tugas negara, mempersembahkan satu proyek pekerjaan yang luar biasa, mengelus jembatan Uwentira.
Ditanya, apakah betul Syamsudin Kuntuamas pernah melihat kejadian aneh dan menyeramkan seperti yang ditanyakan oleh pejabat Kementerian PUPR, lelaki asal Desa Unone Kecamatan Bukal Kabupaten Buol ini hanya tersenyum manis, dibarengi dengan lesung pipitnya yang menawan, yang memiliki arti gaib.(mch)